Kick Andy Pepeng

Yuhu.. kembali ke Kick Andy.. Setelah dipastikan dari kickandy.com bahwa tapping show yang saya tonton di studio akan tayang hari Jumat 27 Agustus 2010 ini mulai jam 21.20 WIB (teman2 nonton ya.. siapa tahu saya keliatan.. hehe, narsis), so sudah tidak ada salahnya untuk bercerita mengenai konten acara itu.. “Pepeng di Mata Kartunis”..

Check this out šŸ™‚

Ferrasta Soebardi atau akrab dengan panggilan Pepeng, terkenal lewat telekuis Jari-Jari tahun 1990-an dulu di salah satu stasiun televisi swasta. Pembawaannya saat di kuis menunjukkan bahwa beliau orang yang ceria, terutama saat mengucap kata ā€œJaree..Jareeā€ dengan penuh semangat. Semangat itu masih ada sampai saat ini dan memberi inspirasi bagi banyak orang.

Jakarta, 4 Agustus 2010. Studio Metro TV

Saya sudah duduk dengan nyaman di bangku baris ketiga dari depan. Menanti dengan antusias dimulainya tapping acara Kick Andy. Di panggung, tak seperti biasa, tidak ada sofa. Saya pun bertanya-tanya dalam hati keheranan, senior produser sudah memberi arahan-arahan, tapi kok sofa belum disiapkan. Jawabannya muncul beberapa saat kemudian karena narasumber yang datang ternyata berada di ranjang, beliau masih terbaring walau dalam raut mukanya terlihat penuh semangat. Hmm.. sepertinya pernah mengenal wajah beliau.

Persiapan beres. Termasuk sang narasumber yang menyatakan siap dengan penuh semangat walau sesekali beliau masih meringis kesakitan. Kemudian diperkenalkanlah beliau kepada pemirsa di studio. PEPENG!! Oh, yang ituā€¦

Set Kick Andy saat itu memang ā€œTribute to Pepengā€. Pak Pepeng, saat ini menderita sakit multiple sclerosis. Hayo penyakit apa itu? Dibuka kembali buku biologinya.. Walau kayaknya ga ada di buku biologi SMA sih. Multiple sclerosis itu (menurut penjelasan Pak Pepeng lho ya, lha wong saya juga baru dengar saat itu) adalah gangguan pada sumsum tulang belakang. Koordinasi tubuh terpusat pada otak dan sumsum tulang belakang. Nah, ada bagian pada sumsum tulang belakang beliau yang sudah tidak bisa upgrade lagi (kondisi normal, kalau ada sel mati pasti bakal ada sel baru yang mengganti. Di kasus itu sudah benar-benar mati, tidak ada siklus penggantian lagi), jadi menyebabkan kelumpuhan. Toh, kelumpuhan itu tak membuat Pak Pepeng hilang semangat.

Inti informasi dari narasumber seperti ini: Melalui jejaring sosial, Pak Pepeng membuka komunikasi. Suatu saat, beliau meminta wajahnya digambar dalam bentuk 15 kartun. Tak dinyana, reaksi rekannya sangat luar biasa. Digalang dalam wadah Pakarti (Paguyuban Kartunis Indonesia), wajah beliau digambar dalam 500 bentuk, dan sekarang malah sudah 750, dan rencananya bakal diajukan menjadi rekor MURI. Yang mengagumkan, banyak di antara para kartunis yang belum pernah bertemu sekalipun dengan beliau (Pak Pepeng). Paling hanya mengenal sebagai sosok selebriti. Mayoritas mereka juga tahunya Pak Pepeng sehat walafiat, dan baru tahu kalau Pak Pepeng terkena multiple schlerosis di studio saat itu!

Well, inilah inspirasi yang luar biasa untuk Indonesia. Dari sisi pak Pepeng, beliau bisa menunjukkan semangatnya sampai mayoritas mengira beliau sehat walafiat. Dari sisi para kartunis, mereka menunjukkan nilai luhur Indonesia saat mereka mau membantu bahu-membahu bahkan dengan seseorang yang belum pernah mereka temui. Mereka punya alasan masing-masing mengenai motivasi mereka ikut membuat kartun Pepeng, tapi tetap bisa bekerjasama.

Pada akhirnya, ending yang sangat-sangat happy untuk acara Kick Andy kali ini. Dua rekor MURI diberikan di studio langsung oleh ketua umum MURI, Jaya Suprana. Pak Jaya sendiri sebenarnya datang sebagai apa ya.. Narasumber iya, mengingat beliau ternyata juga kartunis. Pewawancara iya, mengingat beliau yang membuka acara dan mengajukan beberapa pertanyaan pada Pak Pepeng. Jadi pendamping host utama (co host), Andy F Noya, lah. Dan ia sering banget meng-‘kick’ bung Andy (coba ntar lihat deh, kocak banget) Hmm..entahlah. Yang jelas, 2 rekor MURI itu adalah KICK ANDY sebagai ACARA PALING MENJUNJUNG TINGGI KEMANUSIAAN dan PEPENG sebagai TOKOH YANG DIKARIKATURKAN 750 OLEH 250 KARIKATURIS. Mantap.

Ada lagi sebenarnya dua inspirator yang datang pada malam itu. Yang pertama adalah pak Berry Natalegawa, kakak dari Menteri Luar Negeri kita Marty Natalegawa. Beliau berjalan kaki dari London (Inggris) sampai Edinburg (Skotlandia) sejauh sekitar 700 km, selama 14 hari untuk mengumpulkan dana UNICEF (badan PBB untuk anak-anak). Pengumpulan dana yang seluruh hasilnya akan disumbangkan ke UNICEF diharapkan dapat membantu kehidupan dan peningkatan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Perjalanan ini juga diharapkan dapat menggugah hati masyarakat Inggris serta masyarakat Indonesia yang tinggal di Inggris untuk menyumbang. Narasumber yang kedua, aduh lupa namanya (parah!). Inspirasi beliau mirip dengan Pak Berry, dengan travelling sambil mengumpulkan dana amal. Bedanya beliau naik sepeda motor di Indonesia bagian timur.

Hmm.. banyak sekali inspirasi dari acara Kick Andy

OK, ayo terinspirasi (mengambil hikmah), ayo menjadi lebih baik, dan ayo kita ganti menginspirasi

Semangat..!!!

Gibraltar

Namanya masyhur. Mungkin salah satu nama selat paling masyhur sejagad. Selat ini memisahkan Samudera Atlantik dengan Laut Mediterania (Laut Tengah). Sekaligus mungkin jarak terdekat antara benua Afrika dengan Benua Eropa.

Kalau teman-teman merasa pernah dengar nama “Gibraltar”, pasti karena dulu suka nonton acara “Benteng Takeshi” (ya kan?), karena di salah satu permainan akhir ada yang namanya ‘jembatan gibraltar’.. itu lho, yang harus melewati jembatan gantung, disuruh nangkep satu meriam terus ditembaki meriam lain dari bawah.. kalo si peserta berhasil biasa aja, terus kalo ada yang jatuh e malah ngakak (dasar manusia.. ada orang lain jatuh malah diketawain.. haha)

Nah, back to topic, mengenai kemasyhuran Gibraltar. Lokasinya sangat strategis karena kapal yang berlayar dari Atlantik ke Mediteran atau sebaliknya harus melewati selat ini, begitu pula penyeberang Eropa-Afrika. Semuanya bakal melihat kemegahan bukit karang gibraltar seperti terlihat ini

Hal yang membuat saya tertarik adalah asal usul nama Gibraltar itu. Kata asalnya adalah “Gibral” (bahasa Arab: Jabal) yang berarti gunung/ bukit. dan “Tar” dari nama Tariq bin Ziyad, panglima perang Islam yang memimpin penaklukan Andalusia (Spanyol). Tariq bin Ziyad sendiri terkenal dengan keberanian dan semangatnya, dengan membakar kapal sehingga tidak ada jalan untuk mundur. Menetapkan pilihan untuk ‘harus terus maju dan menang’ demi kejayaan Islam. Subhanallah.

Perlu dicatat pula bahwa penaklukan Andalusia juga terjadi di bulan Ramadhan. So, sudah semestinya kita mengambil hikmah dan bisa menjalankan yang terbaik di bulan Ramadhan kali ini. Bulan Ramadhan adalah bulan untuk melakukan hal-hal besar. Dan dari bulan Ramadhan ini semoga kita bisa terjaga untuk terus melakukan yang terbaik, tangguh, penuh semangat dan pantang mundur seperti Tariq bin Ziyad, sang Gibraltar.

Cahaya Telekomunikasi

Banyak orang memadankan kata ‘memfoto’ dengan ‘mengabadikan’. Saya pikir-pikir, ternyata benar juga. Walau tidak kekal selamanya karena sifat kekal itu hanya milik Allah SWT, tapi memang dengan foto, suatu cerita dapat dibingkai dalam waktu yang lama dan dapat menghadirkan kembali senyuman dan inspirasi…

Salah satu foto favorit saya adalah foto ini

Foto yang biasaĀ  saya sebut “cahaya telekomunikasi”. Diambil dengan kamera HP SE K610i saya, di sebuah pelosok desa tercinta di Klaten. Saya punya banyak alasan kenapa foto itu menjadi favorit saya, dan sering saya pakai sebagai gambar background desktop laptop.

Di foto itu tergambar suasana desa di pagi hari, di saat matahari mulai terbit. Sangat indah. Dan saya sangat bersyukur terlahir dan menghabiskan masa batita di sebuah desa, bukan di padat dan bisingnya kota. Hijaunya sawah selalu menghadirkan nuansa segar, merefresh di kala penat, memicu pikiran positif di kala normal. Kemudian sinar lembut matahari pagi, memberikan aura semangat. Semangat pagi. Memberi impresi bahwa hari ini, harapan itu ada. Harapan untuk meraih mimpi. Nuansa itu diperindah dengan goresan lembut sang awan, di langit yang biru. Biru yang damai, warna favoritku. Eksotisme itu lengkap dengan tower telekomunikasi yang terlihat itu. Telekomunikasi adalah bidang yang saya tekuni sekarang. Dari foto itu tersirat bahwa dengan telekomunikasi, raihlah mimpi-mimpi di langit biru sana. Bersemangat, berusaha dan jangan berhenti berharap karena cahaya lembut matahari menemani. Hari masih pagi. Berjuanglah. Masa depan yang cerah menanti.

Hmm.. foto itu.. šŸ™‚

Rindu Festival Kota Solo

Akhirnya ngeblog lagi.. wuehehe..

Kemarin baru lack of idea (payah), lagi fokus belajar (beneran atau bohongan nih?), dan nulisnya paling tentang review tarawih keliling sepanjang 10 hari Ramadhan ini. Di tengah luangnya waktu hari Sabtu ini, saya menata file-file di laptop saya. Nah, tidak sengaja membuka file foto narsis saya di salah satu folder.. Ini nih..

Dari foto itu saya jadi teringat festival batik kota Solo setahun yang lalu. Emang mantep banget tu festival. Parade ratusan busana batik yang unik dan spektakuler. Contohnya lihat saja mas-nya yang pake busana batik di foto saya itu, keren kan?

Nah, saya jadi rindu banged ni memeriahkan (sekedar melihat dink) festival-festival di kota Solo. Saya langsung googling untuk festival batik di tahun 2010 ini, eh sudah kelewat momennya (23 Juni lalu). Terus saya cari lagi agenda festival kota Solo, ternyata dapet nih..

Festival Keraton Sedunia
26 – 27 September 2010

Bengawan Solo Gethek Festival

9 – 10 Oktober 2010, venue: Langenharjo – Jurug

Pasar Seni Balekambang
24 – 26 Oktober 2010, venue: Taman Balekambang

Dan sayangnya saat itu hampir dipastikan saya sudah ada di Bandung lagi. Pulang ke Solo libur Lebaran kan cuma dari tanggal 4-19 September 2010. Huhu… ga bisa lihat festivalnya dunkz…

Ah, semakin rindu festival kota Solo

Akhirnya, Maen Bola Lap Gedhe Lagi..

Jum’at 13 Agustus 2010

Akhirnya, maen bola lapangan gedhe lagi… Sudah luama banget ga maen, terakhir kali maen mungkin kelas 2 SMA, di Estadio Manahan Solo, waktu tanding IPA vs IPS sebagai pembuka acara final Smansa Cup.Ā  Padahal waktu kecil dulu, tiap ahri maen bola, biasanya sehabis TPA di lapangan rajawali depan pondok Shobron, atau tiap ba’da shubuh kalau Ramadhan. Bagaimanapun, bermain olahraga paling populer di dunia ini sangat menyenangkan, walau mulai sangat jarang tersalurkan di lapangan yang ‘semestinya’. Terlebih dengan ngetrennya futsal, jadi berpindah dari lapangan gedhe (lapangan ‘semestinya’) ke lapangan mini buat futsal.

Nah kemarin maen di lapangan gedhe dalam rangka apa? Hmm… karena.. ada ajakan untuk latihan HME, persiapan menuju olimpiade ITB. Oke, menarik sekali. Walau puasa, ya sekalian ngabuburit lah. Asyik asyik.

Well, setelah berkegiatan di kampus sampai sekitar jam 16.00 WIB, saya berangkat ke lapangan tempat pertandingan, Secapa TNI, naek mobil Aldy, teman saya, bersama dengan 3 teman lainnya. Sebentar saja sudah sampai, lha wong dekat banget sama gerbang belakang kampus. Paling hanya mengitari Sabuga, sekitar Cihampelas dan Cipaganti, lalu naek ke atas dikit. Lapangan yang dipakai, karena milik TNI, jadi terawat dan relatif lebih bagus dari lapangan umum (dulu waktu di Solo juga lapangan paling bagus milik TNI, yakni Yonif dan Brigif). Karena letaknya di atas bukit, jadi viewnya mantap banget. Eh eh, ini mau cerita wisata atau olahraga? Hehe.. back to the topic.

Pemanasan dimulai ala kadarnya seperti kalau pemanasan di pelajaran olahraga, lalu keliling lapangan 3x (ga usah banyak2, puasa..). Setelah itu langsung dibagi tim, yang kebetulan bisa pas tanding 11 vs 11. Saya berada di tim yang mayoritas angkatan 2008, melawan tim yang mayoritas angkatan 2007. Bermain di posisi favorit saya, DM (Defensive Midfielder), jangkar permainan yang sekarang lagi tren berkat sukses besar si jenius Andrea Pirlo, sampai saat ini era Sergio Busquets dan Bastian Schweinsteiger. Di posisi ini saya dapat bola terus lah, baik dari bek maupun potongan serangan lawan. Tapi karena maen pertama, masih belum terbiasa, jadi passing saya belum bisa seperti Xavi Hernandez (maen maksimal juga ga mungkin bisa dink). Kontrol alur bola payah. Yah, harus banyak latihan lagi.

Setelah bermaen selama sekitar 30 menit, lalu lanjut sesi tanding kedua, tim diacak lagi dan kali ini saya dapat posisi wingback kanan. Posisi yang identik dengan Maicon dan Dani Alves. Tapi saya di sini hanya menunggu di zona belakang saja, tidak melakukan overlap sama sekali karena keterbatasan stamina. Puasa..puasa.. Hehe.. Laga berlangsung cenderung monoton, tanpa pola (disinyalir karena lama ga latihan dan banyak newbie alias muka baru). 0-0 lah.

Pertandingan selesai menjelang adzan Maghrib. Evaluasi sebentar dan sesaat kemudian terdengarlah adzan Maghrib. Dan kocak parah lah. Ga ada yang bawa makanan buka!! Bawanya cuma air minum, 1 botol Nu Green Tea buat ber-25. Mantap jaya!! Benar-benar melatih stamina. Haha.. Untung saja, dari lapangan ini tinggal turun dan belok dikit sudah sampai kampus. Jadi masih kuat lah. Saya saja selanjutnya masih bisa menjalankan agenda tarawih keliling (hoho..). Well, maen bola lapangan gedhe untuk ngabuburit.. Melelahkan, tapi asyik banget..

Plat nomor yang aneh sekali

Kamis, 12 Agustus 2010

Sore ini, sekitar jam 16.30 saya pulang dari kampus. Kuliah sudah selesai jam 14.00 sih, tapi ngaji (ngaji Al-Qur’an dan melakukan kajian himpunan) dulu di HME. Nah, waktu pulang saya iseng lewat Jl.Ir.H.Juanda (Dago), walau sebenarnya kalau lewat jalan itu menuju kosan berarti harus muter (yang benar lewat jalan Tamansari). Ah gapapa, cuma sedikit lebih jauh, lagian kan naek sepeda motor. Sekalian ‘ganti suasana’ dikit. Nah,ternyata eh ternyata, di saat iseng lewat jalan Dago ini saya menjumpai mobil berplat nomor iseng. Plat nomor yang paling kocak, paling saru sekaligus paling seru yang pernah saya lihat. Biasanya plat nomor unik kan menunjukkan nama pemilik atau kata bermakna tertentu. Tapi ini lain. Benar-benar lain plat nomer yang kalo diidentifikasi dari huruf depannya berarti dari Cirebon ini. Satu yang disayangkan, saya tidak sempat memfoto plat nomor itu karena padatnya jalan Dago. Dan bagaimanakah plat nomor itu? Jreng jreng jreng.. plat nomor itu adalah: E 3 K.

Tanya kenapa????

Marhaban Ya Ramadhan

Subhanallah.. Bertemu bulan suci Ramadhan lagi…

Bismillahirrahmanirrahim… Semoga bisa maksimal ibadah Ramadhan tahun ini, menjadi lebih baik, lebih baik, dan terus menjadi lebih baik sampai mencapai derajat taqwa….

Amiin.

Kontradiksi Perjalanan Jakarta-Bandung

Beberapa hari yang lalu saya pulang menuju Bandung dari ibukota negara, Jakarta. Itu untuk kedua kalinya saya menjalani perjalanan Jakarta-Bandung selama libur kuliah kemarin. Yang pertama, saat awal liburan. Kebetulan, perjalanan itu ditempuh dengan transportasi yang sama, yakni mobil travel. Karena om saya sudah jadi member perusahaan jasa travel, jadi saya dipesankan tempat duduk di jasa travel tersebut. Di Jakarta-Bandung model jasanya berbeda dengan di daerah (Solo misalnya) yang penumpangnya bakal dijemput di rumah. Saya harus datang ke pool, untungnya sih lumayan dekat (Jakartanya di Jatiwaringin, pool Bandung di Cihampelas), jadi it’s okay lah.

Nah, ada cerita menarik dari dua perjalanan yang jarak waktunya cukup berdekatan (1 bulan) itu… Hal yang bertolak belakang….

Ini nih ceritanya…

Perjalanan 1

Jadwal berangkat jam 20.30. Sampai di pool jam 20.20. Penjaganya ramah, cepat mengecek reservasi, dan saat saya hendak membeli minuman bekal di jalan, eh diberi air putih. Katanya itu memang bonusnya. Oke, makasih Pak. Waktu keberangkatan tiba, penumpang segara naik di mobil travel yang dari luar kelihatan nyaman. Ternyata bagaimana dalamnya?

Eksekutif!! Yuph, kursi travel ini benar-benar mantap, dingin-dingin empuk. AC berjalan normal. Tempat untuk kaki lumayan longgar. Perjalanan pun terasa nyaman. Poin plus lain, mobil ini melaju dengan kecepatan sebagaimana mestinya di jalan tol. Waktu 2 jam pun sudah cukup untuk mencapai pool terakhir di Cihampelas. Saya turun di depan jalan Pelesiran untuk kemudian jalan kaki menuju kos. Jalan kaki terasa oke-oke aja karena selama perjalanan relax.

Perjalanan 2

Jadwal berangkat jam 14.30. Sampai di pool persis dengan sebelumnya jam 14.15. Kontradiksi dimulai. Penjaga pool orangnya judes (ga tau apa tuh apa gajinya belum dibayar), dan pakai lama waktu mengecek reservasi. Bonus air putih? nope. Hmm.. daripada suudzon bonusnya buat si penjaga, mending positive thinking aja siapa tahu di balik pelayanan yang kurang menyenangkan di pool, justru di dalam mobilnya sangat menyenangkan. Waktu berangkat tiba. Mobil yang mau dipakai dari luar kelihatan nyaman juga nih. Nah, bagaimanakah kenyataannya di dalam mobil?

Ekonomi!! What? Bayaran sama.. kenapa isinya bisa sangat berbeda seperti ini. Lengkap banget deh ke-ekonomi-annya. Kursinya keras. Model dan baunya, ya sama dengan mobil produksi 1990. AC yang jadi elemen penting perjalanan di siang hari, eh ga beres. Bahkan ada di atap mobil belakang yang sangat keras (seperti kipas rusak). Mau menikmati perjalanan ga nyaman, mau tidur terganggu. Belum berhenti di situ. Pak sopir, entah mau menghemat BBM atau kenapa, melajukan mobil travel ini di lajur kiri (biasa untuk truk gandeng) dengan kecepatan, yah seperti mobil ini ada tulisan “belajar nyetir” di belakangnya.. Hmm.. waktu tempuh yang bisa 2 jam (kalau jalan normal di tol) pun jadi 3 jam walau tidak terjebak macet. Hilang waktu 1 jam deh. Hmmm…Ā  Saat tiba di depan jalan Pelesiran dan harus jalan kaki pun, terasa berat karena dongkol dan perjalanan yang sama sekali uncomfortable.

Begitulah kontradiksinya.. Sebuah jasa, setepercaya apapun, pasti mungkin terjadi kontradiksi seperti itu.. sesekali mungkin mengeluh seperti saya ya (hehe..). Selanjutnya naik apapun, pake jasa apapun, nikmati aja.. Yang penting selamat sampai tujuan

Kick Andy @Metro TV

Rabu 3 Agustus 2010, Jakarta

17.00. Alhamdulillah.. akhirnya sampai juga di depan gedung metro TV. Setelah sempat terancam tidak bisa sampai tepat waktu. Jalanan Jakarta ramai banget sih. Udah gitu, dari awal memang anggota rombongan belum ada yang hafal jalanan Ibukota menuju gedung MetroTV.

Oya, bercerita mengenai perjalanan. Saya berangkat berdelapan (enam di antaranya Kasmadji), carter mobil Xenia. Jarkom kumpul jam 12.00, eh baru berangkat jam 13.30 karena sholat Dhuhur dan makan siang dulu. Berangkat dengan disopiri Mas Hamka (EL’06, Kasmadji juga). Dari kampus ke Tamansari, langsung belok kanan menyusuri flyover Pasopati dan sebentar saja sudah sampai gerbang tol Pasteur. Perjalanan berlanjut dengan lancar, sempat berhenti sebentar di rest area untuk foto2 (ga tahu dink tujuan sebenarnya berhenti di rest area untuk apa, yang penting foto2.. hehe, narsis..).

Singkat cerita, sampailah di Ibukota, menikmati kemacetannya dan pencarian studio MetroTV pun mulai dilakukan dengan GPS via laptopnya mas Hamka. Teknologi GPS ternyata tidak banyak membantu. Bukan karena kelemahan teknologi sih, tapi karena laptop keburu low bat. Jadi deh insting mas Hamka yang berjalan, dipandu komunikasi antara mas Handoko dengan Bapak yang sudah berada di Metro TV. Melintas di depan megahnya Mall Taman Anggrek, menyusuri jalanan yang sempat ragu sebenarnya boleh ga dilalui mobil ke arah itu, dan akhirnya ketemu juga gedung megah birunya MetroTV. Kekhawatiran datang terlambat (lebih dari jam17.00) sirna. Mobil langsung diparkir di tempatnya dan kami (rombongan dari bandung) pun siap-siap memasuki gedung utama.

Sampai di depan gedung utama, ada bapak-bapak yang menyambut. Saya ikut menyalami dan berkenalan. Ternyata beliaulah yang berjasa mendapatkan 50 jatah kursi untuk Blogger Bengawan. Nama panggilan beliau Pak Ben. Thanks a lot dah, Pak! Oya, sesudah itu kami baru tahu kalau acara di studio baru mulai jam18.30. Kami disuruh datang jam17.00 biar koordinasi lebih lancar dan bisa masuk studio tepat waktu. Jeda sebelum masuk studio pun digunakan untuk melihat-lihat isi lobby. Wah, banyak sekali karikatur.. Pepeng Soebardi,,hmm.. beliau pasti bintang tamu kali ini. Lobby MetroTv sendiri sangat mewah dengan kilauan interiornya. Di sana selain pajangan karikatur, juga ada dua patung besar, meja merchandise Kick Andy, sofa empuk, TV layar lebar, prasasti pendirian MetroTV (bertuliskan Surya Paloh, sang pendiri) dan band. Kesempatan untuk foto-foto (hehe..). Oya, dapat konsumsi (enak2), bisa bikin kopi dan teh hangat.. semuanya gratis.

Memasuki waktu Maghrib, kami sholat dulu di masjid kompleks gedung itu. Namanya Al-Ihsan kalau ga salah. Lumayan banyak karyawan yang sholat berjama’ah, walau masjid itu bisa dibilang cukup kecil untuk gedung sebesar MetroTV. Sudah sholat Maghrib, saatnya menuju studio!

Jam 18.30 kami masuk studio, letaknya di lantai 3 gedung utama. Ramai banget antrian masuk studionya. Well, saya dan dua teman saya dapat tempat duduk di kursi baris ketiga dari depan (bukan di tribun). Lihat sekeliling, banyak sekali perlengkapan dan lighting studionya. Dari yang ukuran kecil, sedang sampai besar. Nantinya masuk TV ga ya? Hmm…

Acara dibuka dengan pengantar dari Senior Produser MEtroTv, memberi arahan apa yang harus dilakukan penonton (terutama untuk applaus dan penonaktifan HP). Beliau memang bertanggung jawab menghasilkan tampilan acara yang berkualitas. Karena acara off air, jadi bisa di-cut. Mau dicut atau tidak, mau kapan sesi break, tergantung beliau.

Setelah arahan dilakukan, hiburan awal dari penyanyi MetroTV. Bening sih, tapi penampilannya seperti Dewi Persik.. hee.. Penonton ada yang diajak ke depan (panggung) untuk menemani bernyanyi, tapi tidak ada yang mau. Akhirnya salah satu ditunjuk. Dan siapa yang ditunjuk itu? Mbaknya penyanyi mengatakan “Masnya yang di tengah pakai batik itu” dan itu mengarah ke saya! Dan memang setelah diulangi, memang saya! Whatt!! Hmm.. bagaimana tanggapan saya? Tidak sulit ditebak. Saya menolak. Ga mau lah. Harus di depan panggung, menyanyi (dangdut lagi) sama mbaknya yang astaghfirullah itu. Dan saat akhirnya yang lain yang maju, saya sangat bersyukur karena menolak maju. Parah banget lah kalau jadi maju. Astaghfirullah.. walau yang maju dapat buku, saya tetap tidak menyesal. Astaghfirullah..

Setelah persiapan sedemikian rupa, sosok bintang tamu utama (Pepeng Soebardi) pun hadir di studio. Beliau masih terbaring di ranjang. Ranjangnya dibawa ke studio, pertama kali saya tahu setting Kick Andy tanpa sofa. Yang mungkin pak Andy F.Noya akan wawancara di samping Pepeng, tanpa sofa biasanya. Tokoh terkenal yang muncul kemudian bukanlah sang host yang dinantonati, melainkan Ketua Umum MURI (Museum Rekor Indonesia), Jaya Suprana. Oh, ternyata acara memang dibuka oleh beliau (berikut alunan piano khasnya), sebelum pak Andy F.Noya muncul.

Jam 19.30, acara dimulai. Pak Jaya membuka acara. Dan sebentar kemudian, sang host pun mucul disambut applaus meriah penonton. ANDY F.NOYA!! Melihat secara langsung, memang bapak-bapak yang mudah dikenali lewat rambut kribo uniknya itu, sangat karismatik. Pertanyaan dan pernyataan yang diajukan, yang kali ini saya dengar secara langsung (bukan lewat TV) , sangat cerdas, sangat berbobot. Bahkan humornya pun berbobot. Mantap lah!!

Tema Kick Andy kali ini adalah “Tribute to Pepeng”. Karena di website resminya belum rilis, cerita mengenai isi bahasannya ntar dulu deh. Sedikit menghormati tim produksi MetroTV. Ntar pasti juga akan saya ceritakan koq. šŸ™‚

Yang jelas, ada 2 penghargaan MURI yang diberikan saat berlangsungnya acara. Yang pertama, untuk Kick Andy sebagai “Acara yang paling menjunjung tinggi kemanusiaan” (top!!) dan kedua, untuk bang Pepeng sebagai “Orang yang paling banyak dibuat gambar kartun” (siip..). Penghargaan diberikan langsung oleh Pak Jaya Suprana selaku ketua umum MURI. Di akhir acara, pak Andy mengumumkan bahwa semua penonton yang hadir saat itu dapat buku “Chicken Soup for the Soul” versi graphic (bergambar). Alhamdulillah..

Di akhir acara, penonton diperbolehkan untuk foto-foto. Pak Andy tentu menjadi ‘target utama’ foto bareng. Saya dapat kesempatan dua kali, di sebelah kiri pas dan di sebelah kanan beliau pas. Biar komplit. Komplit narsisnya.. Hha.. Setelah itu kami (saya dan Pak andy) berjabat tangan/bersalaman. Saya mengucapkan, “Terima kasih pak Andy,” dan beliau pun membalas, “Oke.. Sukses ya..”

Amiin..Amiin.. Subhanallah dapat inspirasi dari acara Kick Andy dan dari Pak Andy F.Noya sendiri secara langsung. Kesempatan yang tak terlupakan. Mungkin kali ini saya datang masih sebagai penonton. Tapi semoga suatu saat bisa datang lagi tapi sebagai narasumber yang menginspirasi. Tentu di saat seperti dibilang pak Andy, SUKSES!!

Dapat tiket nonton Kick Andy

Sejak pertama nonton acara Kick Andy, saya sudah memprediksi acara ini bakal jadi sangat besar. Acaranya sangat menyentuh dan inspiratif, plus hostnya Andy F. Noya yang sangat cerdas, terlihat dari caranya menyampaikan pertanyaan. Well, Kick Andy adalah salah satu acara favoritku. Dan sampai saat itu menurut saya acara yang biasa tayang di Metro TV tiap Jumat malam pukul 21.30 WIB ini masih jadi tayangan paling berkualitas di tanah air tercinta, Indonesia.

Yang namanya suka, hal-hal terkait pun terus dicari. Untuk Kick Andy ini, saya biasa update dari websitenya. Biasanya sih sekedar baca-baca, terlebih pada bagian di mana saya tidak melihat tayangannya di televisi. Sekitar dua minggu yang lalu, saya coba mengisi pendaftaran nonton di website. Yang siapa tahu dapat kesempatan nonton langsung di studio Metro TV, walau nyadar juga sih pasti antrinya sangat panjang karena acara ini sangat digemari masyarakat Indonesia. Yang mendaftar via website pasti banyak juga, coz di akhir acara Kick Andy, tiap penonton yang menyaksikan langsung di studio mendapat buku gratis (yang sangat bagus juga). Siapa yang ga mau, coba?

Di saat tidak terbayang dan tidak terpikirkan kapan bakal dapat kesempatan nonton langsung Kick Andy di studio, eh Selasa (2 Agustus 2010) kemarin, tawaran itu secara kebetulan, mendadak, dan tentu saja mengejutkan, datang!! Saat saya sedang mengurus surat keberatan BPPT kampus, eh kakak kelas saya yang juga kakak satu kosan, mas Handoko, menawarkan satu tiket itu. Katanya, besok (Rabu 3 Agustus 2010) kalau mau sama2 berangkat ke MetroTV. Bukan sekedar company visit seperti Widyakelana 2 tahun lalu, tapi nonton Kick Andy! Yuph, Tapping di studio Metro TV!

Kesempatan belum tentu datang dua kali. Siapa yang pertama mengatakan itu saya kurang tahu, yang jelas untuk kali ini saya tidak berpikir panjang untuk mengiyakan. Kesempatan belum tentu datang dua kali. Sekalipun cukup mendadak, tapi no problemo lah. Berangkat!

Usut punya usut, ternyata jatah kursi/tiket nonton Kick Andy itu didapat dari anggota Blogger Bengawan (komunitas blogger wong Solo) yang berada di Jakarta. Beliau kenal dengan salah satu staff produksi MetroTv lewat Twitter, dan dalam kesempatan ini diberi jatah kursi 50! Yoi.. karena mas Handoko sudah gabung di Blogger Bengawan jadi tahu dan saat saya ditawarin masih ada jatah 4 kursi (akhirnya dipakai teman saya Widyakelana juga). Saya pun langsung memutuskan ikut Blogger Bengawan juga, langsung daftar (selasa) malam itu. Karena forumnya di gmail groups, jadi perlu buat akun Gmail. It’s okay lah, biar punya akun Gmail juga, ga sebegitu banyak email masuk ke YMail semua. Oya, akun saya: mushofi.ahmad@gmail.com. Jadi deh, belum jadi anggota Blogger Bengawan, tapi dapat kesempatan tak terlupakan atas nama komunitas itu. Nice lah, dapat tiket tapping. Kick Andy, I’m comiing..!