Hari Ini (3 Juli 2010)..

Tulisan yang seharusnya sudah rilis kemarin.. tapi kelupaan, ga buka laptop lagi semenjak magrib sih..

Yah, mungkin langsung aja. Di hari Sabtu ini, memulai hari jam 04.00 WIB. Seperti biasa, sholat dan ngaji adalah hal yang pertama dilakukan, sampai jam 05.00. Setelah itu kembali ke rutinitas, Online.. Online.. Mau jogging ntar ada jadwal Masa Bina Cinta (MBC). Jadi urung terlaksana lagi joggingnya. Hmm…

Jam 06.30 bersiap ke kampus, mau mandi eh duinginnya.. akhirnya diputuskan, ntar di waktu jeda aja pulang ke kosan lagi untuk mandi, sekarang berangkatnya mah pakai parfum aja (haha.. dasar anak kos). Setelah menata kamar bentar, berangkat dan sampai kampus jam 07.00. Dari saat itu jadi gabut lah. Secara sebagai tim materi, ga perlu tampil di hadapan peserta MBC. Ngapain juga tampil kalau belum mandi.. gengsi ah (yoa.. klo alasannya gitu kapan tampilnya?).

Waktu berjalan. Setelah gabut beberapa waktu sambil nonton rerun match Ghana vs Uruguay yang superdramatis itu, akhirnya ada kerjaan. Yakni koreksi tugas yang telah dikerjakan peserta, tugas buku perkenalan angkatan dan BCL (buku catatan dan laporan) berisi resume MBC dan info inovasi elektronik terbaru. Mengecek bareng teman2 tim materi, eh ternyata masih banyak peserta yang salah. Ada yang info dirinya kurang, ada yang resume dan info inovasinya ngasal, dll. Aduh, adek2 calon keluarga baru HME, ke depannya diperbaiki lagi ya..

Setelah koreksi tugas peserta MBC, lalu ngisi aer buat perang aer wisudaan. Perang aer, tradisi sangat seru wisudaan ITB, yang selalu menjadi kontroversi karena alasan lingkungan. Well, terlepas dari segala kontroversi, HME sudah memutuskan bakal ada perang aer. Ngisi kantong dah bareng teman2, sambil ngobrolin serunya World Cup 2010 yang sudah semakin dekat dengan fase klimaksnya. Tak terasa udah ratusan (atau bahkan seribu ya?) kantong terisi aer, siap untuk meramaikan wisudaan Juli.

Nah setelah ngurus perang aer itu, agak gabut juga jadi langsung pulang ke kosan aja. It’s time to take a bath! Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB saat mau mandi, dan di jam sesiang itu ternyata aernya masih duingiin… (sampai terpikir olehku, ini Bandung apa Tawangmangu sih?). Sehabis mandi dan hilang rasa dingin, segar sekali rasanya badan ini, wajah pun terasa tambah ganteng (upzz..). Selanjutnya kegiatan diisi dengan makan siang dan online..online..

Sampai sore aku masih berada di kosan, gabut sih kalau balik ke kampus. Yah, mending jadi ada waktu buat baca-baca. Dan setelah sholat ashar, kembali menikmati rutinitas anak kos, seterika dan cuci baju. Dengan seterika,lumayan menghangatkan diri dari udara luar yang duingin karena seharian mendung, dan sekarang gerimis mulai turun.

Hujan akhirnya benar-benar turun antara sela waktu Magrib-Isya. Langsung bres.. deras banget.. hujan bertambah deras di waktu Isya, tapi alhamdulillah masih ada ketetapan hati untuk tetap ke masjid. Ada payung yang bisa digunakan, so tak ada alasan untuk tidak ke masjid.

Sepulang dari sholat Isya, terus ke kamar mas Fajar (Kasmadji’06/ TL’06). Ceritanya nonton bareng film India bareng mas Catur (Kasmadji–Keluarga Alumni SMA Siji Solo– juga), mas Gilang dan mas Fajar sendiri. Apakah filmnya? Koq sempat-sempatnya nonton India? Yah, abaikan judul filmnya (judulnya “Ghajini”), yang penting aktor utamanya Amir Khan. Yah, aktor itu emang jadi sangat populer karena akting okenya sebagai Rancho di film paling inspiratif untuk anak teknik, 3 Idiots.

Film India itu cukup unik. Dari judulnya aja unik, karena judul itu diambil dari nama tokoh antagonis utama (biasanya kan judul pake nama aktor protagonis utama). Alur cerita sangat memikat, model flashback-flashback ala India (Slumdog Millionaire dan 3 idiots juga), dan tak ketinggalan tari India (untuk bagian ini langsung di-forward aja, ngapaian liat orang nari kayak gitu). Oya, Amir Khan keren parah. Kali ini jadi jagoan lagi dia, tapi berbeda dengan di 3 idiots yang jadi jagoan dalam intelektualitas, kalo dalam film ini jagoan secara fisik. Overall, pelajaran utama yang kuambil dari film ini adalah pentingnya membuat agenda yang runtut untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Mengapa bisa menyimpulkan seperti itu? Silakan tonton sendiri filmnya lah..

Setelah itu maen game terfavorit anak teknik (atau malah terfavorit anak kuliahan secara umum), Pro Evolution Soccer (PES) 2010. Pertama lawan computer dulu, dan ternyata aku masih terlalu tangguh buat komputer. Lalu lawan mas Catur, dan ternyata.. dua kali kemenangan dengan selisih tiga gol kudapat (koq jadi kelihatan jago gini.. padahal aslinya cupu abis). Lalu lawan mas Fajar, kali ini menang 2-0 dan kalah 2-3 (menangnya pakai Belanda.. kalahnya pake Brazil.. hmm..). Waduh! Karena permainan tadi, jadi ketinggalan tujuh menit dari kick off big match Jerman vs Argentina.. eh, skor sudah 1-0.. yah.. pada akhirnya laga yang diprediksi bakal berlangsung sengit ternyata jadi berat sebelah dan Jerman membawa kemenangan telak 4-0.

Setelah nonton Jerman vs Argentina, perut mulai keroncongan. Belum makan malam sih. Karena hujan juga sudah terang, keluar kos deh menuju angkringan yang ada di jalan Gelapnyawang. Angkringan, yang di Solo tiap RT sepertinya ada, eh di Bandung sangat langka. Bahkan baru angkringan mas Agus yang asli Klaten itu yang kutemui. Well, langsung ngangkring ria bareng mas Catur. Ambil nasi kucing, mbakar usus, tahu dan tempe. Rasa lapor terobati. Alhamdulillah. Mantap..

Hari Sabtu 3 Juli 2010 pun berakhir di angkringan…