Membaca katalog TA.. Oh, abstraknya..

Bandung, 15 Juli 2010

Hari ini menghirup sejuknya udara Bandung lagi setelah kemarin sempat mudik nan menyenangkan selama 4 hari. Saya niatkan untuk melangkahkan kaki lebih mantap, punya plan lebih detail yang tentunya juga mesti dikerjakan dengan konsisten. Sebelumnya alhamdulillah sekali plan pertama tercapai.. menghirup udara.. yah, sehingga saya tahu ada harapan untuk mencapai plan selanjutnya.

Keluar dari stasiun langsung naek ‘angkot kebangsaan’, yakni angkot ungu Cisitu-Tegallega yang selalu mengantarkan dari stasiun ke kosan atau kampus. Tak ada warna angkot laen yang pernah mengantar saya dari stasiun selaen angkot warna itu. Pada akhirnya, angkot itu dengan selamat sentausa mengantarkan salah satu rakyat Indonesia ke depan.. halah.. intinya, saya sampai di kosan dengan selamat.

Setelah sedikit menata kamar dari kehancuran 70% menjadi 69%, saya pun mandi walau jam masih menunjuk pukul 09.20 WIB (idealnya mandi di Bandung itu jam 13.00, saat udara sudah normal.. hehe..). Badan jadi segar kembali. Sebentar lagi harus ke kampus untuk menemui dosen, ke perpus dan.. lain lain.

Sampai di kampus, langsung menuju gedung Ahmad Mushofi, eh salah Achmad Bakrie, gedung labtek yang identik dengan elektroteknik. Bergegas ke lantai empat dengan laju pasif vertikal (susah amat sih kata-katanya.. bilang aja naek lift), eh pak dosen pertama yang ingin saya temui sudah pulang. Waktu belum jam 11.00 dan sudah pulang dosennya. Mau minta nomor HP beliau ke TU tidak diperbolehkan, bisanya email atau telpon TU. Wah, ga praktis donk. Yawda, berlanjut dulu ke dosen kedua di lantai dua ruang kedua dari timurĀ  pada tahun duaa.. (sudah, cukup). Ternyata, pak dosen yang membuat saya ingin melanjutkan studi ke Prancis itu sedang mengajar (pada akhirnya baru bisa saya temui jam 13.00).

Berikutnya, menuju gedung matematika untuk menanyakan nilai saya yang belum keluar, tapi seperti nasib yang saya temui untuk dosen pertama, Bu dosen juga tidak ada di tempat. Harus coba lagi besok. Well, langsung lanjutkan agenda di kampus selain mau menemui dosen: ke perpustakaan.

Memandangi gedung perpustakaan dari luar saat ini sangat nyaman. Padahal sampai tahun lalu, walau bentuknya dilihat dari udara bagus (seperti buku terbuka), dindingnya membuat gedung itu terkesan seperti WC/toilet. Alhamdulillah sekarang sudah dipermak, jadi sekarang bisa dikatakan seperti..hmm.. toilet futuristik (aih, kenapa masih ada kata toilet lagi.. salahkan anak unit Ludruk yang mempopulerkan kata itu). Let’s go to the futuristic t.. futuristic library, exactly.

Di perpus tujuan utama saya ada dua: pertama, melihat katalog TA alumni. Tentu bukan untuk plagiat, tapi untuk mendapatkan bayangan kira-kira TA nanti bakal bertemakan apa. kedua, mencari buku referensi semester 5. Setelah menitipkan tas seisinya kecuali blocknote dan bolpoin, langsung bergegas ke lantai empat karena di sana ada perpustakaan khusus teknik elektro. Tujuan pertama langsung tercapai karena di meja paling depan perpus elektro terpampang katalog TA dari tahun 2000-2010. Langsung saya buka satu per satu halamannya.

Kubaca satu per satu judul TA yang pernah dibuat. Suwarno, Nanang, Sigit H, Ary S.. kenapa nama dosen, yang aktif dosen-dosennya saja ya? Ow, ternyata kolom paling kanan itu kolom dosen pembimbing, kolom pembuat TA-nya di paling kiri. Pantas. Melihat NIM-nya, wah ada yang angkatan 95, 96..sudah lama sekali.. Sejenak saya teringat, Om saya kan angkatan 96, karena lulusnya tepat waktu (tahun 2000), pasti judul TA-nya ada di katalog itu. Benar saja, saya jumpai nama dan NIM om saya, dengan judul TA “Memperbaiki throughput TCP pada kanal satelit”..

Membaca halaman per halaman judul TA yang pernah dibuat, saya bengong.. Apa kuwi.. Abstrak sekali. IEEE 802.11b, NCTUns, routing multicast, hard handover, totem toolbox, kanal satelit, dll.. Oh, abstraknya. Jangankan membayangkan bagaimana analisisnya, istilah-istilah itu baru sebagian saya ketahui setelahnya, dengan bantuan wiki wiki ehee..(wikipedia maksudnya). Masya Allah, harus belajar sangat sangat banyak lagi ni biar bisa lulus tepat Juli 2012.

Mau lanjut ke tujuan kedua, tapi waktu mepet karena harus menemui dosen (lagi). Yawda, hanya sempat menulis nomor bukunya, biar ga susah nyari kalau ke sana lagi besok. Setelah itu segera menuruni tangga menuju lantai dasar. Sekeluarnya dari perpus, yang ada di pikiran saya, “Membaca katalog TA.. Oh, abstraknya..”