Sudah Saatnya Belajar SEO

Sudah saatnya belajar SEO? Wah, sebagai blogger, harusnya itu sudah dilakukan dari dulu…

Iya sih, harusnya… tapi bijimana lagi (wah, masih pake tapi-tapian)…

Pada awalnya saya ingin menulis blog sebagai curahan apa yang ada dalam hati dan pikiran saja, klo ada yang membaca dan merespon alhamdulillah, sekedar membaca oke, tidak dibaca juga gapapa. Lah, terus apa gunanya menulis di media global (baca: internet) klo tidak untuk dibaca? Wah, iya juga ya.. Paradigma pun berubah. Jadi gini: dibaca dan direspon alhamdulillah dan terima kasih banyak (pada perespon), sekedar dibaca boleh (dan klo sekedar baca, silakan baca banyak judul/post sekalian ya, jangan hanya satu.. hehe), dan kalau tidak dibaca, diusahakan agar mereka (yang belum membaca) ‘terjerat’ untuk membaca (weleh, terjerat…bahasanya.. gile…)

Berbicara mengenai jerat-menjerat agar para pengguna internet membaca postingan blog kita, hal yang populer adalah mengenai SEO (Search Engine Optimizer). Yuph, sekarang sudah tak ada yang membantah kalo keberadaan mesin pencari (search engine) sangat vital dalam dunia maya (internet). Jelas saja karena semua orang tidak hafal semua situs yang ada di dunia ini, plus untuk kemudahan mencari situs dengan konten sesuai yang diharapkan. Mbah Gugel (google.com) sebagai situs mesin pencari numero uno bahkan sampai ‘dianugerahi’ istilah tersendiri, yakni googling (tanpa dijelaskan pun sudah pada tahu apa maksud dari googling)..Saat orang-orang mencari konten dengan googling (atau dengan mesin pencari yang lain), di situlah kita bisa memposisikan postingan di urutan atas daftar pencarian. Tentu saja jika berada pada urutan atas, makin besar kemungkinan untuk dibaca.. So, blog hits bakal meningkat…

Lalu bagaimana cara optimisasi mesin pencari (SEO)? Nah, itulah saya juga belum menguasai… Belum belajar juga… Padahal keuntungan bisa SEO tu banyak banget,, postingan kita dibaca banyak orang– klo gitu kan selain blog hits nambah, juga membuka kemungkinan untuk menginspirasi banyak orang (kalo tulisan kita bagus, klo jelek ya semoga menghibur banyak orang), nah klo banyak orang mendapat manfaat/kebaikan dari kita, kan bisa nambah pahala tuh.. asyik kan bisa SEO…

Selain manfaat di atas, sebenarnya bisa muncul kepuasan tersendiri lho kalo postingan kita bisa terbidik di urutan teratas daftar pencarian. Ada satu pengalaman yang menyenangkan nih. Jadi saya pernah posting dengan judul Kapasitas Stadion Liga Inggris, saat saya lihat blog stats eh tulisan itulah yang paling banyak dibaca (sering >50 hits per hari). Saya jadi penasaran kan kenapa banyak banget yang baca tulisan itu. Padahal banyak juga tulisan bagus saya yang lain (auwah) tapi tak pernah dibaca sebanyak tulisan itu. Lalu saya iseng googling dengan kata kunci ‘kapasitas stadion inggris’, dan wow…ada di urutan pertama daftar pencarian, mengalahkan Wikipedia! Bukan bermaksud sombong lho teman2.. hanya share saja klo ada di urutan pertama daftar pencarian itu asyik… apalagi klo bisa SEO, semua tulisan optimal di urutan pertama daftar.. tambah asyik kan…

Makanya, yuk belajar SEO bareng2.. Sudah saatnya belajar SEO….

Mencari Lomba yang Gratis

Hari yang padat telah kulalui Senin kemarin. Kuliah mulai jam 7-11, lanjut dengan praktikum Sistem Komunikasi yang seharusnya menyenangkan ribet karena alat-alatnya yang kacau. Tersentuh dikit connectornya, langsung angkanya berubah drastis, mana hasilnya kurang presisi dengan yang ideal. Untungnya laporan praktikum selalu dikumpulkan hari berikutnya, jadi bisa diperbaiki lah presisinya. Haha… Setelah jeda bentar, terus kuliah lagi sampai jam 3 sore. Masih mending itu karena jadwal seharusnya sampai jam 4. Senin memang full… Stressful…

Selesai kuliah, sholat Ashar di mushola CC barat dulu. Lalu sejenak menyiapkan laporan praktikum (dasar teori doank), di basement CC. Oya teman-teman, di basement inilah pusat info beasiswa, info lomba, dan info kegiatan mahasiswa. Yah, karena menyiapkan dasar teori praktikum itu bisa selesai dalam waktu sangat singkat (yang luamaa itu olah data dan analisisnya), terus udahan deh tutup laptop dan jalan-jalan liat info di sekitar situ.

Info beasiswa.. ada banyak. Dan karena masa penerimaan beasiswa PPA-ku baru habis akhir tahun ini, jadi harus menunggu untuk mendaftar lagi.

Info kegiatan mahasiswa.. banyak juga. Tidak perlu disebut satu-satu. Yang jelas, yang menarik perhatian saya untuk datang adalah Loedroek ITB yang bakal show lagi tanggal 3 Desember. Asyiik,, entertainment show paling menghibur di kampus (tentu saja menurut saya walau mungkin banyak juga yang mengiyakan).. Haha,, acara superkocak itu… Judulnya saja sudah menggelikan: Kacau Kami Kicau Licikmu (kalau disingkat, semua mahasiswa kampus Ganesha ini pasti tau maksudnya..)

Info lomba.. saya yakin kalau dipersentase, info jenis ini yang persentase dilihatnya paling kecil (dibanding info beasiswa dan info kegiatan mahasiswa). Yah, mungkin mahasiswa di sini terlalu sibuk dan stres dengan kuliah, praktikum, dan tugas besar yang bejibun. So, tiap ada lomba pasti yang antusias sedikit (berkaca dari jumlah yang mengajukan PKM yang notabene lomba skala nasional yang umum).  Teringat lomba, jadi teringat PKM. Oya, ada yang ‘tertinggal’ dari PKM tahun lalu tapi belum saya ambil. Sudah beberapa bulan dari seharusnya. Akhirnya saya mengurungkan niat untuk membaca info lomba dulu (wah.. ikut2an mayoritas mahasiswa ITB donk? eh, bentar…),, ke Lembaga Kemahasiswaan untuk mengurus ‘hal yang tertinggal’ itu…

Lembaga Kemahasiswaan, lembaga yang dibenci dan dicintai oleh mahasiswa. Hah? Ya, begitulah. Panjang untuk diceritakan. Yang jelas cluenya dibenci (oleh aktivis kegiatan mahasiswa) dan dicintai (oleh para lomba-holic). Hmm.. kok kesannya jadi aneh gitu ya? Haha, pada kenyataannya lembaga ini ga dibenci-benci amat, juga ga dicintai-dicintai amat. Kondisional lah…

Dan untuk kondisi saya setelah keluar dari Lembaga Kemahasiswaan barusan, saya tersenyum lebar dan mungkin saat itu masuk golongan yang mencintai walau ga cinta-cinta amat ke LK. Alhamdulillah, ‘hal yang tertinggal’ itu sudah kelar. Pokoknya alhamdulillah….Luar biasa…

Nah, setelah keluar dari LK, antusiasme saya untuk lomba meningkat pesat. Info-info lomba di basement CC pun jadi lebih banyak pembacanya (+1, saya..). Untuk lomba paling dekat adalah rancang LCD, deadline 20 Nov (sudah terlewat ya.. wah..). Bukan berarti saya ketinggalan info. Info lomba ini sebenarnya sudah saya baca bulan lalu, tapi karena lack of creativity, plus ga jago masalah grafis2 jadi tidak kurang tertarik. Padahal untuk ikut lomba itu gratis dan kalau menang hadiahnya besar. Dua syarat lomba yang biasanya membuat antusias: PENDAFTARAN GRATIS dan PEMENANG DAPAT HADIAH BESAR. Tapi untuk yang ini, well, bijimana lagi.. masih harus belajar grafis dan untuk saat ini (masih) belum tertarik dengan grafis …

Lalu baca sederet info lomba yang lain.. ada macam-macam, tapi…

Lah kok ada tapinya? Hiks.. Hiks… Iya ni… selain tema lomba yang tidak berkaitan dengan jurusan saya, ternyata lomba yang lainnya: pendaftaran berbayar dan hadiahnya kecil. Wah…

Saat sampai di kosan beberapa jam kemudian (ya di sela-sela itu menjadi bagian “HME:best supporter is ours” dulu), langsung googling info-info lomba. Terutama yang karya tulis, karena memang interest saya di situ. Dan hasilnya, belum ada info lomba yang memenuhi 2 kriteria di atas. Lalu, terjadilah dialog antara hati kecil saya

hati kecil1 : waduh,, koq lombanya pada berbayar semua gini..

hati kecil2 : udah, ga pa2.. ikut aja.. itung2 investasi untuk pengalaman…

hati kecil1 : sok bijak loe, iye kalo menang…

hati kecil2 : ih, pesimis amat.. yakin donk bisa menang….

hati kecil1 : tapi kemahalan cuy biaya daftarnya. Minimal 50ribu… Nih lihat malah ada yang pendaftarannya 200ribu, padahal hadiah juaranya 3juta….

hati kecil2 : lah kenapa emang?

hati kecil1: itu mah kaya arisan yang ikut 15 orang @bayar 200ribu.. klo yang daftar cuma 15 yawda impas lah.,. itu mah tanpa sponsor juga bisa..

hati kecil2 : lah loe kalo buat acara lomba juga biasanya gitu..

hati kecil1 : SMP atau SMA sih cenderung iya, tapi ini kan mahasiswa… kalo ada embel2 Dikti atau sponsor perusahaan gedhe cem Pertamina atau Telkom kan seru tuh..

hati kecil2 : Yee.. sombong loe.. peluang loe menipis kalo ikut lomba besar gitu.. mending ikut yang ada dulu, kans menangnya kan relatif lebih besar..

hati kecil1 : Ga tau deh…

Debat itu sebenarnya belum akan berakhir, tapi hati kecil1 dan hati kecil2 sepakat untuk membuat laporan praktikum terlebih dahulu…

5000 hits

Blogging.. Blogging…

5000 hits. Apa maksudnya? Yeah, di salah satu targetan tahun ini saya ingin angka kunjungan di blog saya ini (ga muluk-muluk) sudah 5000 hits. Bukan angka yang besar. Tapi itulah angka yang menurut saya realistis untuk dicapai tahun ini mengingat memang kunjungan per hari di blog ini belum terlalu banyak plus tahun ini saya belum membuat blog ini multikonten, masih sekitar pengalaman pribadi saja. Ya karena apa yang sudah dialami, itulah yang paling asyik diceritakan. Hoho…

Nah, beberapa hari yang lalu, blog yang sudah hampir sebulan ga diupdate ini ternyata hitsnya sudah mencapai limit target…

Alhamdulillah…

dan Astaghfirullah,, seperti sudah manjadi ‘tradisi’ setelah mendapatkan target, eh malah mlempem… sampai saya printscreen betapa payahnya

Hanya satu postingan untuk bulan ini! Duh…

Padahal banyak sekali cerita yang bisa dituangkan. Cerita di Surabaya, Fenomena Bandung malam hari, Tour de Purwakarta, hearing Wika, A night to remember, sampai juara F1.. dan semua hanya mampir di draft, belum terpublish…

Come On.. Setelah selesai suatu urusan, bersegeralah untuk urusan yang lain… Jangan terbuai target (*menyalahkan diri sendiri)

Come On.. Just Kick It!

Be more productive…

 

Tour de Purwakarta-1 : The Trip

Sabtu, 30 Oktober 2010

Setelah menjalani UTS yang penat selama dua minggu, badan ini sudah seharusnya di-refresh. Banyak sih cara untuk refreshing. Salah satunya yang ditawarkan oleh prodi saya, yakni: mengerjakan Tugas Pendahuluan Praktikum Siskom 1 & 2, deadline Senin 1 November jam 11.15. Nah lho.. refreshing ga tuh? Ya engga lah…

Mengerjakan TP merupakan kewajiban, tapi sayangnya kurang bisa dinikmati sebagai ajang refreshing, justru terasa menambah beban tuh. Fortunately, ada teman seprodi yang telah merancang ajang refreshing yang menyenangkan (yang alhamdulillah plan itu bukan ‘iktikaf lembur ngerjain TP’.. haha) yakni Tour de Purwakarta. Rencana berangkat ba’da dhuhur ini, menyusuri jalanan Lembang menuju kabupaten Purwakarta dan untuk sesaat ‘berhedon’ di sana melupakan TP. Sounds interesting?

Ba’da dhuhur pun tiba. Kami pun bersiap berangkat. Kami? Ya, ada 6 orang yang ikut Tour de Purwakarta ini. Saya, Sandy, Aul, Ihsan, Irsyad dan Eca. Sebenarnya cukup banyak lagi yang tertarik untuk ikut, tetapi sebagian (anehnya) lebih memilih TP sebagai media refreshing dan sebagian pulang kampung. Hmm.. berangkat sekarang? Nanti dulu. Sementara perjalanan tertunda karena hujan turun dengan derasnya, dan kami pun makan siang dulu di Kabita Gelap Nyawang.Selesai makan, siap untuk berangkat. 3 motor, 6 orang dalam rombongan. Gerbang SR menjadi tempat start, tapi karena Sandy pulang dulu mengambil teropong di kosan, tempat startnya jadi POM bensin Cipaganti. Oke, berangkat.

Jalanan Setiabudi mulai dilalui dalam kondisi hujan walau tidak deras lagi. Naik lagi sampai depan Terminal Ledeng dan berhenti sejenak karena Sandy sang tuan rumah (yang asli Purwakarta, jadi yang tahu jalan) ironisnya malah berada paling belakang. Halah, kalimatnya sedikit lebay. Setelah pertigaan Sersan Bajuri ini baru Sandy ‘diberi kesempatan’ untuk melaju paling depan. Yaeyalah yang tau jalan…

Lembang dengan segala keindahan panoramanya terlalui. Semakin naek, kabut mulai terlihat dan semakin lama di kiri dan kanan jalan yang terlihat hanya kabut. Ya, hujan plus kabut, begitulah kondisi Lembang-Ciater saat itu. Dan karena dinginnya, berhenti sejenak di masjid nan indah (Masjid Assada’ah) Ciater. Bukan untuk sholat karena belum masuk waktu Ashar, melainkan untuk ke kamar mandi. Hiirr.. dinginnya… bikin kebelet… Dan ini masih sepertiga jarak perjalanan…

Perjalanan lanjut lagi, kali ini kabut sudah mereda sehingga pemandangan kebun teh antara Ciater-Subang terlihat dengan indahnya. Pemandangan hijau permai selalu memberi aura kesejukan. Dan setelah ada pertigaan, ambil kiri ke Purwakarta. Pemandangan kebun teh berganti dengan persawahan. Jalanan yang halus pun berganti dengan jalan bergelombang. Jalan berkelak-kelok, dinikmati saja. Sampai pada suatu ketika (halah!) di kanan-kiri jalan yang kami lewati ada perkebunan kelapa sawit. Pertamax saya melihat perkebunan kelapa sawit di pulau Jawa. Lalu sekian waktu kemudian ada danau kecil Situ Wanayasa. Hmm.. perjalanan yang menarik…

Dan bagian paling menyenangkan dari perjalanan Bandung-Purwakarta ini adalah saat kami berhenti di sebuah tempat makan untuk mencicipi makanan khas Purwakarta: Sate Maranggi. Maknyuss.. Tempat makan apik, ada pemancingan, dan suasananya sejuk karena dekat dengan sawah. Sambil menunggu sate datang, kami memulai sesi narsis ria yang pertama. Camera.. action!!

Sate maranggi plus kelapa muda sudah tersaji. Saatnya makan! Pedas, lezat, semriwing.. begitulah sate maranggi. Enak tenan.. Dan lebih enak lagi karena semua yang tersedia ini dibayari oleh Sandy sang tuan rumah. Makasih banyak, San..

Makan sudah, sekarang sholat ashar dulu. Di situ juga, sholat bersahabat dengan alam. Baru perjalanan dilanjutkan. Sekitar 30 menit menuju Purwakarta bagian kotanya.. Kondisi badan sudah fresh lagi karena sate maranggi. Lanjut….

(to be continued)