Malam 21 Ramadhan… Melanjutkan refleksi kemarin, mengenai Spektrum Bathin dan Pergolakan Qalbu yang diambil dari khutbah Ustad Samsul Basaruddin di Masjid Salman ITB. Setelah kemarin membahas wilayah “medan iblis super”, kali ini saatnya bahasan mengenai wilayah kebalikannya, yakni wilayah “medan malaikat super”.
Jika kesombongan menjadi dasar yang membawa pada “medan iblis”, maka ketaatan pada Allah SWT dalam “medan malaikat” berawal dari keimanan. Kompleks IMAN ini termaktub dalam QS At-Taubah: 112
Kompleks Iman ini berlanjut pada Kompleks Taubat, karena taubat tidak akan mungkin terjadi jika tiada keimanan. Ada tak kurang dari 92 ayat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang taubat, salah satunya QS At-Tahrim:8
Taubah akan membawa pada sifat Rendah Hati seperti pada QS Asy-Syu’ara: 215
pun membawa pada Harga Diri sebagaimana QS Ali Imron: 139
Dengan sifat rendah hati dan harga diri, maka dalam etos pengambilan keputusan tak lagi ‘Ajula (tergesa-gesa), tapi dengan terus mengingat Allah SWT. Sifat ini disebut DZKIR, dijelaskan dalam QS Ar-Ra’d : 28
Ketentraman dengan mengingat Allah menjadikan kita SHABR saat ditimpa cobaan
serta SYUKR saat diberi kelebihan nikmat oleh Allah SWT
Selanjutnya kedua sifat SHABR dan SYUKR akan menjadikan kita sebagai PRIBADI YANG TENANG, pribadi yang memiliki kontrol terhadap Qalbun. Tertulis dalam 4 ayat terakhir QS Al-Fajr
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku”
Subhanallah. Tentulah menjadi harapan kita untuk bisa jadi pribadi yang tenang, punya kontrol Qalbun, yakni hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Ayat-ayat cinta dari Allah SWT yang merayu kita, mengajak kita untuk terus memperbaiki diri untuk masuk ke dalam hamba-hamba-Nya dan masuk Jannah.
Sudahkah kita menjadi pribadi yang tenang?
Bismillah.. mari memperbaiki diri