Ketika membaca judul “Transformasi Kereta Api”, jangan memikirkan akan adanya kereta api yang bisa berubah wujud layaknya film Transformers. Saya sih sebenarnya juga mengkhayal kalau itu benar-benar ada, tapi mustahil lah untuk sekarang. Yang saya maksud bertransformasi di sini adalah PT KAI (Kereta Api Indonesia) selaku perusahaan yang ngurus kereta api. Hmm.. apakah yang berubah?
Pertama, yang terlihat mencolok dulu, yakni LOGO.
Logo berbentuk seperti huruf “Z” (gambar kiri) yang biasa kita lihat, per 28 September 2011 (HUT PT KAI ke-66) secara bertahap akan dihapus semuanya dan berganti dengan lagu baru yang lebih elegan (sebelah kanan).
Arti logo baru tsb (diambil dari website KA) :
3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)
Bersama logo baru itu, PT KAI mengusung komitmen utama “Dengan Semangat Pembaharuan Kita Tingkatkan Pelayanan dan Inovasi”.
Nah, sudahkah PT KAI berubah dalam hal layanan?
Kita masuk bahasan kedua, LAYANAN.
Impresi awal akan perubahan sudah saya rasakan saat kembali ke Bandung selepas libur lebaran kemarin. Dalam kondisi ramai karena masih di momen lebaran, kereta bisa berangkat dan tiba sesuai jadwal. Sebuah bentuk perbaikan layanan yang patut diacungi jempol mengingat sebelumnya saat hari biasa saja bisa telat lebih dari 30 menit.
Nah, selepas 1 Oktober 2011, new era of Indonesian railways sepertinya sudah tiba. Pengurus PT KAI mengeluarkan keputusan hebat dengan meniadakan tiket berdiri untuk kereta api kelas ekonomi. Tiket kereta api kelas ekonomi yang sebelumnya tak terbatas (jadi penumpangnya membludak luar biasa) menjadi hanya tersedia untuk tiket duduk. Tiket ekonomi dapat dipesan mulai H-7 sebelum keberangkatan (oya, case ini untuk kelas ekonomi jarak jauh ya, bukan KA seperti Prameks atau kereta Jakarta-Bogor). Tentu dengan ini kita bisa berharap banyak akan peningkatan kenyamanan dan keamanan. Penumpang bisa lebih tertib, tidak berebutan secara brutal, dan semua bisa sampai tujuan dengan selamat. Kabarnya upaya penertiban ini sudah benar-benar digalakkan oleh pegawai KA.
Ya, kereta api Indonesia sedang bertransformasi….
Seperti hubungan yang sudah saya tulis di tulisan Saya dan Kereta Api, tentu saya juga berdoa agar Kereta Api Indonesia jadi lebih baik.
Selamat bertransformasi jadi lebih baik, PT KAI!