Terkadang orang-orang terlalu merendahkan hikmah dari sebuah batu

Mereka menginjaknya.. menendangnya.. melemparnya..

Tapi Kawan, dengarlah sejenak..

Terkadang aku ingin menjadi seperti BATU..

Bukan batu biasa…

Tapi batu yang siap menyanggamu saat Engkau ingin menapak sedikit lebih tinggi.. untuk mendapat pandang yang lebih luas

Batu yang siap menopangmu saat Engkau ingin melompat lebih tinggi.. untuk meraih apa yang ingin Engkau gapai

Termasuk juga jadi batu yang siap Engkau tendang dan lemparkan saat Engkau ingin melepaskan peluh dan kesal..

Dan dengan badan setangguh batu, aku akan punya keteguhan untuk memahami..

karena Engkau kawanku dan akan selalu jadi kawanku

Kalaupun aku tak bisa setangguh itu, cukuplah aku tak jadi batu sandung yang menghambat langkahmu..

karena Engkau kawanku dan akan selalu jadi kawanku

 

**

Dan di hari yang damai membiru, di puncak gunung yang telah kita daki bahu-membahu

kita duduk bersama dalam suasana yang mungkin hening seakan membatu

lalu saat tatap mata kita bertemu, semakin mengembang senyumku dan semakin membuncah tanyaku

Engkaulah batu pijakku, Kawanku.. Begitu jugakah aku bagimu?

 

2 pemikiran pada “Batu

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s