Jejak Lombok: Summary Agenda dan Budget Perjalanan

Alhamdulillah perjalanan backpacking saya ke Lombok selama (hampir) seminggu selesai dengan lancar, selamat, menyenangkan. Walau backpacking bisa dikatakan entertaining activity, tapi salah kalo tak ada perencanaan perjalanan. Rencana agenda perjalanan (ittinerary) akan sangat membantu di tempat tujuan, sehingga tidak banyak waktu terbuang untuk kegiatan yang tak jelas.

Sejak awal perjalanan, kami (rombongan BackpackersTelkom) sudah menyusun ittinerary sedemikian rupa (buka link ini).

Dan kenyataan agenda dan budget terangkum pada tabel summary di link ini…

Ga beda-beda amat kan ittinerary dengan agenda real? (Beda dink.. hehe). Perubahan kondisi jelas perlu banyak penyesuain  tapi ittinerary telah membantu pencarian info, efisiensi waktu, dan budgeting.. Oya, tambahan dikit, total pengeluaran saya 785.500. Estimasi worst case untuk Solo-Lombok minimal bawa uang 1juta, untuk Bandung-Lombok 1,2juta.. Ga harus bawa uang cash sejumlah itu juga, ATM di Mataram komplet, sedangkan ATM di Gili Trawangan ada 3 (Mandiri, BNI, Niaga).

Ok, Semoga ittinerary dan summary perjalanan ini membantu Anda yang ingin backpacking menuju pulau nan eksotis, Lombok. Happy backpacking!! Happy travelling!!

Jejak Lombok 7: Long Way to Go Home

Pagi hari yang indah menyambut. Selepas hujan cukup deras yang sempat membuat tenda mengalami sedikit gangguan teknis reda, kami mulai berkemas untuk meninggalkan Gili Trawangan. Jam 7 WITA, jadwal boat pertama menuju Lombok, akan menjadi waktu kami say goodbye pada pulau kecil nan mempesona ini. Habis agenda kami di Gili Trawangan, habis pula jadwal maen kami, saatnya memikirkan jalan panjang untuk pulang.

Kemolekan sunrise di Gili Trawangan menyambut. Beberapa boat terlihat berjajar seolah bersiap bersama menuju cahaya terang di sana. Sebagaimana juga jiwa ini yang sudah terefresh oleh indahnya alam dan petualangan, bersiap dengan semangat yang lebih terang untuk melewati waktu dan tantangan baru di depan.
Baca lebih lanjut

Jejak Lombok 6: Pesona Gili

Tiba waktunya untuk satu hari puncak. Ya, hari ini sesuai rencana akan kami habiskan untuk menikmati eksotisme Trio Gili. Kenapa mesti sehari penuh? Hmm.. ikuti dulu ceritanya…. hehe

Satu jam merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pelabuhan Bangsal (pelabuhan dari Lombok menuju tiga Gili) dari Mataram. Ada dua alternatif jalan menuju sana, lewat sepanjang pantai Senggigi, atau lewat Hutan Pusuk di kaki Rinjani. Karena kemarin sudah menjelajahi jalanan dekat pantai, kami memilih opsi kedua: lewat hutan. Baca lebih lanjut

Jejak Lombok 5: Beauty of Lombok Beach

Pagi yang antusias menyambut. Mengapa begitu antusias? Pertama, gara-gara misinterpretasi jam sholat (Subuh di sini saya kira jam 03.45 WITA, ternyata 04.45 WITA), subhanallah saya malah bisa sholat lail dan sholat Subuh tepat waktu. Walau sayang belum bisa sholat subuh di salah satu masjid Pulau 1000 Masjid ini karena hujan turun dengan derasnya. Kedua, hari ini kami akan menikmati pantai-pantai yang sangat cantik di bumi Lombok. Seindah apakah pantainya ntar? Pertanyaan yang terus membuat antusias.

Hujan deras reda dan persiapan berangkat selesai menjelang jam 9 WITA. Mobil Innova yang kami sewa sudah siap di depan inapan, siap untuk dipakai menjelajahi Lombok seharian ini. Mari berdoa lagi untuk hari yang indah, perjalanan tanpa tersesat (maklum belum hafal jalanan Lombok) dan cuaca yang baik. Tujuan pertama: Pantai Kuta! Baca lebih lanjut

2011 in review

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2011 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

The concert hall at the Sydney Opera House holds 2,700 people. This blog was viewed about 22,000 times in 2011. If it were a concert at Sydney Opera House, it would take about 8 sold-out performances for that many people to see it.

Click here to see the complete report.

Jejak Lombok 4: Ayam Taliwang

Gerimis menyambut saat roda bus yang kami tumpangi mulai melaju di daratan pulau Lombok. Awan di atas menyiratkan akan ada tumpahan air yang lebih besar lagi. Benar saja, tak butuh waktu lama hingga hujan turun dengan derasnya. Kami cukup menikmati perjalanan di bus selama 1 jam dari pelabuhan Lembar ke Kota Mataram, memandang hijaunya bumi Lombok, sampai akhirnya tiba di terminal Mandalika, Mataram.

Kami turun dari bus di tengah hujan deras. Setelah meneduhkan barang di sebuah warung, pemandangan yang biasa itu datang lagi: didatangi banyak calo. Well, kali ini kami ada yang jemput. Yakni om-nya salah satu rekan saya dalam rombongan BackpackersTelkom ini. Segera setelah makanan terbungkus dan terbayar, kami masuk ke dalam mobil Xenia beliau. Omnya rekan saya di bangku kemudi dan total 9 orang backpacker yang membawa barang cukup besar sehingga kami mesti berhimpit-himpitan dalam mobil. Tahfafa, perjalanan dari terminal ke rumah beliau di Jalan Industri (kecamatan Ampenan) tak begitu jauh.
Baca lebih lanjut

Jejak Lombok 3: Touchdown Lombok!!

Lima jam adalah waktu yang diperlukan untuk menyeberangi Selat Lombok dengan kapal feri biasa. Tentulah itu waktu penyeberangan paling panjang yang pernah saya ikuti, karena sebelumnya saya hanya pernah menyeberang Selat Bali. Waktu 45 menit dengan 5 jam berselisih sangat besar. Akankah saya mabuk laut? Atau sebaliknya saya akan sangat menikmati 5 jam terapung di atas lautan? Hmm.. entahlah.. Baca lebih lanjut

Jejak Lombok 2: Numpang Lewat, Bali

Pulau Bali masyhur sebagai salah satu pulau terindah di muka bumi ini. Masyarakat internasional mengakui itu. Pulau Dewata ini menjadi ujung tombak pariwisata Indonesia, dengan angka kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara terbanyak. Seluruh deskripsi tentang Bali akan membawa ke frase akhir: Bali sangat indah. Tapi untuk kali ini, kami mengabaikan Bali. Bahkan tak ada rencana mengunjungi objek wisata Bali satupun. Terdengar angkuh ya.. Haha, whatever,,lanjut dulu ceritanya..
Baca lebih lanjut

Jejak Lombok 1: Start!!

Gerak lurus berubah beraturan diperlambat, begitulah yang acap kita baca saat awal belajar fisika di SMP. Terdengar menjemukan di teori, tapi cukup menarik bila kita menemui prakteknya. Salah satunya dari peristiwa pengereman kereta api. Alih-alih terpikir kecepatan dan jarak berhenti, kita malah bisa menikmati getaran, suara berderit dan hembusan angin yang cukup kencang untuk mengibarkan rambut. Sayangnya itu tidak terjadi pada rambut saya yang kaku nan anti peluru, yang membuat saya tak pernah mungkin membintangi iklan sampo. Baiklah no problem, sekalipun rambut saya tak menikmati “efek” GLBB itu, tapi jiwa saya bisa menikmatinya. Saat itu perasaan saya sedang bergetar, berderit, dan menghembuskan damai angin karena akan melakoni perjalanan panjang yang sangat exciting dan unforgettable.
Baca lebih lanjut

Backpacker to Lombok

Beberapa hari yang lalu, selama hampir seminggu saya bersama 8 teman saya sejurusan menempuh perjalanan seru menuju pulau nan eksotis, Lombok. Di tengah padatnya jadwal ujian dan ribetnya pengerjaan tugas di teknik telekomunikasi ITB, tiba-tiba tepercik saja ide untuk backpacking ini. Tak butuh waktu lama untuk dikonkretkan semasa liburan kampus.

Setelah menyusun ittenary sedemikian rupa, kami segera bahu membahu mempersiapkan diri. Total ada 14 orang yang rencananya mau ikut, tapi karena beberapa hal hanya 9 yang jadi berangkat. Enam orang start di Stasiun Kiaracondong Bandung, dua orang start di Stasiun Lempuyangan Jogja, dan terakhir (saya) start di Stasiun Purwosari Solo. Perjalanan panjang sejauh ribuan kilometer ini tentunya meninggalkan pengalaman yang tak terlupakan bagi kami.

Bagaimana serunya? Silakan ikuti beberapa tulisan ke depan (saya namai “Jejak Lombok” dan terbagi menjadi beberapa part) untuk cerita versi saya

Jejak Lombok 1: Start!!

Jejak Lombok 2: Numpang Lewat, Bali

Jejak Lombok 3: Touchdown Lombok!!

Jejak Lombok 4: Ayam Taliwang

Jejak Lombok 5: Beauty of Lombok Beach

Jejak Lombok 6: Pesona Gili

Jejak Lombok 7: Long Way to Go Home

 

 

Semoga menghibur, dan terlebih lagi: semoga bermanfaat..