Setiap orang berhak bermimpi. Dan setiap orang punya potensi besar untuk mewujudkan impiannya masing-masing.
Kita harus sepakat pada kalimat di atas. Ya, HARUS. Maka berkumpullah dengan orang-orang dekatmu, ceritakanlah impianmu dan dengarkan pulalah apa impian mereka. Jikalau engkau mendapati impian teman-temanmu berasa terlalu wah atau absurd, janganlah pernah sekalipun menertawakannya, merendahkan seakan yang diutarakan itu mustahil terjadi, dan membuat pesimis. Alih-alih begitu, mending beri mereka semangat dan bantuan sebisa kita, karena boleh jadi mereka jualah key player yang secara tidak langsung diamanahkan Allah SWT untuk membantu mewujudkan impian-impian kita. Pokoknya bersyukurlah kalau kita punya teman-teman yang punya impian besar.
Setelah itu, kembalilah pada mimpimu sendiri. Mimpi kita masing-masing. Sudah seberapa besar kita bermimpi? Setelah itu, apa yang sudah kita sibukkan untuk impian kita itu: sudah sibuk berusaha agar terwujud.. atau.. well, the absurd one,, kita justru menertawakan, merendahkan impian kita sendiri. Alih-alih memupuk harapan, justru rasa pesimis yang kita pelihara. “Rasanya koq ga mungkin ya kalo gini..”, “Mana bisa ane masih cupu gini..” bla..bla..bla..
Kenapa sih semangat kita dalam meraih mimpi bisa sebegitu down?
First, jelas karena kita kurang TINDAKAN. Terlalu banyak wasting time tapi kita baru nyadar.. seakan semua sudah serba terlambat.
Second, kita seringkali kurang VISUALISASI. Ketidakmampuan menggambarkan impian secara spesifik membuat impian itu mengawang-awang, terkesan tidak realistis dan makin absurd saja. Karena itu, di banyak buku motivasi kita disuruh menggambarkan apa sih yang sebenarnya kita inginkan, sedetail mungkin. Lalu menuliskan atau menggambarkannya di tempat yang sering kita lihat.. well motivated deh.
Gimana langkah detailnya? Duh. Saya juga baru belajar membuat visualisasi target-target saya agar makin jelas. Masih belajar. Tapi tak salahnya kan mengajak.. Yuk sama-sama…
Let’s visualize our dream!!