Leles Trip: Busur Kereta Api

Bukan hal yang random sebenarnya saat saya memilih Leles sebagai tempat melepas penat..

Kalau teman-teman sudah pernah naek kereta api melewati jalur selatan Jawa Barat di saat sinar matahari masih ada, maka teman-teman bakal menikmati pemandangan tempat ini. Pegunungan dan sawah hijau permai, tentunya jauh lebih mengasyikkan dibanding saat masuk Jawa Tengah dan Jawa Timur yang monoton dengan sawah-sawah.

Nah, di Leles ini pengalaman menarik itu dibalik. Kalau biasanya liat pemandangan dari dalam kereta, sekarang saya mencoba menikmati dari lokasi pemandangan itu, pemandangan indahnya kereta api melintas.

Leles Curve atau Busur Leles, merupakan lengkungan yang berada persis sebelum kereta berbelok menaiki bukit/gunung. Kereta yang bergerak harmoni mengikuti busur itu jadi terlihat begitu gemulai.. Ngepot di spot yang indah antara hamparan persawahan dan megahnya pegunungan. Saya bukanlah seorang railfans atau penggila kereta api sejati. Tetapi karena moda transportasi ini deserved a high honor sebagai pengantar saya pulang pergi Bandung-Solo selama merantau, maka saya pun sangat menikmati gemulainya liukan kereta api itu.

Jadi bukan hanya desa yang permai untuk melepas penat.. yang mengingatkan kembali akan rasa syukur..

Bukan hanya perjuangan dihempas debu jalanan saat berdesakan di dalam elf angkutan umum menuju desa itu yang memunculkan hawa petualang..

Tapi juga busur itu.. liukan kereta api itu..

Jalan lurus rel sejauh 3 km yang harus dilalui dari Stasiun sampai Busur Leles Baca Selengkapnya

Leles Trip: Back to Nature

Jangan habiskan hidup hanya antara bangunan, jalan setapak, kendaraan, itu-itu saja..

Itu-itu saja. Monoton. Membosankan.

Itulah yang dua minggu ini kurasakan setelah melepas status mahasiswa. Dunia yang baru saja dimulai ternyata memang keras. Menumbuhkan berjuta kepenatan. Menyemai beribu keluhan. Menyuburkan rasa ragu dan bimbang.

Sudah sebegitu lemahkah aku? Sudah sedemikian penat?

Maka kubaca lagi secarik kertas kuning itu..

Maka berangkatlah..

Biarkan alas kakimu yang paling jauh hanya pergi sekitaran rumah akhirnya menjejak ribuan mil

Biarkan debu perjalanan menempel di seluruh pakaian

Jangan cemas banyak hal

Jangan berpikir terlalu panjang hingga ragu datang

Lihatlah dunia terbentang..

Ku kembali termenung. Perjalanan. Dunia yang terbentang…

Ya, mungkin sekali aku terlampau banyak menghirup debu kotor perkotaan. Pikiran jadi tak jernih. Stagnan. Lambat. Minim syukur..

Ya, aku rindu perjalanan..

Perjalanan yang menuntunku untuk lebih bijak melihat kehidupan. Perjalanan yang mengizinkanku menghirup udara yang lebih bersih. Perjalanan untuk memaknai setiap langkah yang kujejakkan..

Aku mau berjalan! Aku butuh perjalanan itu! Baca Selengkapnya