Riau Trip #1 : Pekanbaru

Kembali bersama admin.

Waduh luama juga ya ga update blog. Cerita trip kemarin jadi tertahan (baru sampai di Jambi), perjalanan di Riau belum cerita sama sekali. Yawda sambil challenge accepted untuk ngeblog ria di kereta, saya bakal cuap-cuap tentang pengalaman saya menjelajahi Provinsi Riau.. Provinsi Melayu nan kaya minyak di pulau Sumatera.. Selamat membaca! 🙂

**

Saya melangkah keluar dari bandara Pekanbaru dalam keadaan lapar luar biasa. Maklum belum sarapan. Segera salah satu toko franchise roti yang cukup terkenal di tanah air saya datangi.

“Mbak, beli roti dua,”

“Wah maaf mas. Rotinya habis. Tunggu dulu ya” jawab mbaknya.

Saya pun menunggu di kursi dekat situ sampai akhirnya sang roti pun mulai tersedia. Saya pun mengulangi request yang sama sebelum akhirnya menyadari satu hal. Uang di dompet saya pun sekosong isi perut saya. Habis bis. Lupa ambil uang di ATM.

“Wah maaf mbak. Uangnya habis. Tunggu dulu ya” kelakar saya dengan wajah kecut.

Cih. ATM mana ATM. Saat jalan menuju ATM inilah saya bertemu kawan mitra bisnis (sok pencitraan banget sih :D) yang membuat saya mesti bergegas untuk bersamanya ke lokasi kerja. ATM yes, Roti no.

Dalam perjalanan keluar, saya kembali melihat ke arah bandara. Bandara Sultan Syarif Kasim II. Bandara yang cukup yahud secara interior, bersih, rapi, plus kesigapan petugasnya prima. Sip deh. Sejenak saya mengamati lagi tulisan “Sultan Syarif Kasim II”..

Hmm.. siapakah beliau? Kok namanya diabadikan jadi bandara di sini ya? Dan kenapa II, bukan yang ke I? Beliaunya masyhur dan emang banyak berjasa buat rakyat kan? bukan karena narsis cem eks walikota Bandung yang pengen namanya diabadikan jadi nama stadion kan? Baca Selengkapnya