Venezia : Kota Air nan Menawan

Buongiorno, Venezia!

“Buon Giorno” adalah ucapan “Good Morning” ala Italia. Apakah itu berarti orang yang menyapa berharap kita mendapat pagi yang indah, atau memang pagi akan selalu bagus apapun yang kita rasakan, atau ini adalah satu pagi untuk memulai something good?

Well, bisa jadi semuanya terangkum dalam satu frase, sebagaimana kata Bilbo Baggins di Lord of the Ring. Whatever, semangaad pagii teman-teman semua 🙂

venice_morning_day

Minggu lalu saya berkesempatan mengunjungi salah satu kota impian dalam bucket list saya, Venice.. atau dalam bahasa lokal, Venezia. Kenapa kota ini begitu menarik untuk dikunjungi? Tak lain tak bukan karena superuniknya: City of Water aka The Floating City. Kota-kota di Belanda juga banyak kanal sebenarnya tapi sebagai support system aja, sementara kota satu ini.. kanal adalah jalan utamanya. Alih-alih motor, mobil atau bus, vaporetto (kapal) maupun gondola menjadi kendaraan primer.

Jalan-jalan menyusuri gang di Venezia sungguh nice experience karena setiap sudut kota menawarkan warna yang menawan. Coba tengok beberapa kanal yang saya lewatin berikut ini:

DSC_3094

DSC_3076

Cantik, bukan? 🙂

Karena saya solo travelling ke Venezia ini, keliling kota saya lakukan cukup dengan berjalan kaki. Menyusuri gang-gang sempit, mencoba menikmati getting lost in Venice (walau ga pernah sampai tersesat amat, entah karena navigasi saya lumayan atau dasarnya banyak petunjuk menuju objek wisata utama.. hehe), sambil foto-foto tentunya.

Kenapa ga naik gondola, perahu khas Venezia nan masyhur itu?

Well, dua alasan utama:

  1. Mahal bingit. Perlu merogoh kocek lumayan dalam mengingat harganya yang bisa sampai 80 euro untuk 30 menit doang. Satu gondola maksimum 6 orang, dengan kata lain, harga akan minimal kalau patungan berenam. Lah kalau sendiri?
  2. Ada beberapa experience di dunia ini yang tidak elok nampaknya dinikmati as a single.. Wkwk… #baper #biarin

DSCN3904

DSCN3921

Oya, saya mengunjungi Venezia ini pas winter (musim dingin). Keuntungannya? Jumlah wisatawan ga padet, jadi kerasa lebih asik nyusurin gangnya. Harga akomodasi juga cenderung lebih murah. Plus, bau kanalnya ga menyengat sama sekali dan nyamuk memilih untuk tidak hidup, beda dengan musim panas. Kekurangannya? Selain udara dingin, langit gloomy. Mendung gitu kurang maksimal untuk ambil foto. Hehe. Pun jadwal restorasi Venice yang seringkali dilakukan di kala musim dingin tiba (make sense sih, biar pas banyak pengunjung udah tertata rapi lagi). Waktu saya di sana, Rialto Bridge dan Piazza San Marco sedang ada perbaikan. Cukup disayangkan.

Tapi Venezia tetaplah Venezia. Dari sunrise sampai sunset tiba, selalu menawan dan penuh warna.

DSCN3949

DSCN3951

DSCN3969

Alhamdulillah. Satu lagi bucket list yang tercoret.

Tunggu cerita lebih lengkapnya ya.. 🙂