Banyak jalan menuju Roma.
Banyak pula cara untuk menikmati keindahan ibukota Italia ini. Ada yang datang tersebab agama (buat teman-teman yang beragama Katolik, di sinilah pusatnya -Vatican), keajaiban dunia (gladiator arena, Colosseum), klub bola (antek-anteknya pakde Francesco Totti), movie mania (film pemenang Oscar 2000, Gladiator, bersetting di sini), novel penuh tanda tanya (maksudnya Angels & Demons, best seller novel-nya Dan Brown nan sarat twist), manga (turnamen Dressrosa di One Piece) dan beragam alasan lainnya. Well, pada dasarnya emang Roma kota yang teramat kaya akan sejarah, budaya dan cerita sebagaimana julukannya: La Citta Eterna (kota abadi) π
Nah, bagaimana dengan saya? Atas alasan apa datang ke Roma?
Ga ada alasan spesifik kok, pengen jalan-jalan aja.. (bohong banget!). Ahaha, simpulkan sendiri deh, yuk ikutan jalan-jalan seharian keliling Roma..
Mengingat agendanya jalan-jalan, in fact saya emang beneran lebih banyak jalan kaki. Untungnya objek menarik di Roma lumayan reachable dengan jalan kaki (di penghujung agenda, tetep berasa sih gempornya.. hahaha). Pertama banget, mesti naik metro A dulu dari Termini (sebisa mungkin kalo di Roma cari akomodasi yang dekat dengan stasiun Termini, kawan, karena ini hub utama yang berada tepat di jantung kota) jurusan Battistini, turun di “Ottaviano S.Pietro – Musei Vaticani”. Setelahnya, serahkan pada kaki dan peta π
- St. Peter’s Square, Vatican
Dari metro Ottaviano, jalan dikit maka kita akan melihat tembok tinggi besar yang menjadi pembatas negara independen terkecil di dunia, Vatican. Pilih antara belok kanan untuk menuju Museum Vatican (16 euro tiket masuknya) atau lurus terus untuk ke St. Peter Square.
St. Peter Square, atau Piazza San Pietro dalam bahasa lokal, merupakan tempat umat Katolik berkumpul untuk mendengar khutbah dari Pope. Lapangan luas ini mencakup keberadaan St. Peter Basilica, obelisk di tengah–tengah, dan colonnade, pilar-pilar megah di sisi kanan dan kiri piazza hasil karya seniman dan arsitek kenamaan abad 17, Gianlorenzo Bernini.
Nah kalau udah bicara Bernini, para fans Dan Brown novel pasti cukup ngeh karena hasil karyanya jadi clue intrik, kontroversi, misteri dan thriller intens di novel (dan film) “Angels and Demons”. Di antara empat altar of science, St.Peter’s SquareΒ melambangkan salah satu elemen utama: AIR.
2. Castel Sant Angelo
Satu garis lurus dengan St. Peter’s Square, ada Castel Sant Angelo, disebut sebagai sarangnya Illuminati di novel barusan. Antara dua tempat itu, ada Il Passeto, jalan rahasia ke Vatican tempat kejar-kejaran Professor Langdon (protagonis utama di novel, diperankan Tom Hanks di film) dengan sang pembunuh makin breathtaking.
Di depan Castel, ada Ponte Sant Angelo (bridge of angels). Sayangnya waktu saya lewat baru direnovasi, tetep bisa dilewatin pejalan kaki tapi jadi kurang caem buat foto-foto π
3. Piazza Navona
Another square, kali ini point of interestnya air mancur Fountain of Four Rivers yang melambangkan empat sungai besar di masing-masing benua: Danube (Eropa), Gangga (Asia), Nil (Afrika) dan Rio della Plata (Amerika). Sebagai altar of science, elemen yang terwakili tentu saja, WATER.
4. Pantheon
Terakhir dari napak tilas Angels and Demons, Pantheon merupakan tempat awal yang salah diidentifikasi Professor Langdon sebagai wakil elemen EARTH. Tapi di sinilah ia bertemu dengan sang partner yang nantinya bakal bahu-membahu mengungkap misteriΒ sampai akhir cerita.
5. Fontana di Trevi
Yuhu.. beralih kita dari tema per-Dan Brown-an. Berikutnya adalah air mancur paling masyhur se Roma, atau bisa jadi se Italia. Fontana di Trevi..!
Kalau teman-teman pernah dengar cerita mitos jika melempar koin ke kolam maka suatu saat kita bakal kembali ke Roma lagi, nah di kolam air mancur inilah tempatnya. Beneran deh banyak banget yang percaya dan melakukan ritual lempar koin tersebut.
Kalau saya? Ya samaa… Hahaha…
Engga ding, saya lempar koin juga. Tapi ke penjual gelato di sebelah. Gelato berbeda dengan ice cream biasa karena lebih soft dan lebih lama melelehnya. Rasanya? Jangan tanya. Gelato cafe Itali di Jakarta aja enak pol, apalagi di negeri asalnya. Uhh…
Menikmati gelato pistachio di depan Fontana di Trevi, sambil mikir gimana caranya ambil koin-koin euro di dalam kolam… buat beli gelato lagi. Ahaha. Ga peduli winter, everyday is a great day to eat gelato π
6. Spanish Steps
Tempat berikutnya dari agenda jalan-jalan Roma. Anak tangga yang diklaim sebagai “anak tangga terlebar di Eropa” bernama Spanish Steps. Di dekat kompleks ini (Via Condotti), terdapat banyak toko brand-brand mewah cem LV, Prada, Gucci, dan lainnya yang tentu saja ga terjangkau sama saya.
Again, kenapa sih point of interest-nya baru direnovasii.. Mestinya kan bisa terlihat lebih elegan. Tapi berhubung saya habis makan gelato, mood jadi oke, maka renovasi ini dimaafkeun lah ya π
7. Colosseum
Objek wisata terakhir dari agenda Roma, udah ga jalan kaki lagi. Sudah gempor saudara-saudaraa…
Lho, katanya baru fresh lagi habis makan gelato?
Iya sih, tapi jarak Spanish Steps ke Colosseum nampaknya emang perlu bantuan metroΒ huhu. Metro A dari Spagna ke arah Anagnina transit/turun di Termini, lalu oper ke Metro B ke arah Laurentina, dua stasiun berikutnya sudah “Colosseo”
Sepertinya ga perlu banyak cerita tentang keajaiban dunia nan masyhur ini ya. Cuma satu saran penting ga penting, sebelum ke Roma download dulu soundtrack Gladiator, lalu pas jalan ke arah Colosseum dengerin itu lagu. Kerasa Roma banget!! π
It is not death that a man should fear, but he should fear never beginning to live
**
Ini jalan saya ke Roma. Bagaimana jalan kamu?
Happy traveling! π