Vaksin

Hari ini saya berkesempatan mengikuti vaksin covid-19 yang pertama. Prosesnya lumayan cepat dan tanpa efek samping yang berarti. Yang saya rasakan sih ada mengantuknya ya, walaupun ragu juga ini efek samping vaksin atau memang sayanya yang pengen tidur siang. Hehehe… Selain itu, ada rasa gerah. Tapi untuk yang ini sepertinya bukan demam efek vaksin, tapi udara Jakarta-Bekasi memang sedang panas-panasnya. Fyuuuh…

Tentu kita semua berdoa proses vaksinasi nasional akan berjalan lancar dan wabah covid-19 bisa segera hilang. Biidznillah. Amiin…

Berbicara tentang vaksin, konsepnya kita tahu bahwa ini adalah zat “penyakit” yang dilemahkan. Zat tersebut secara medis sudah teruji terkendali sehingga tubuh kita siap untuk melawan dan diharapkan nantinya bisa kebal. Mengenai efek sampingnya, ada beragam, tapi sejauh ini tidak fatal. Pun kita tidak semestinya panik jika mengalami gejala demam, mual, dsb. Insya Allah masih di koridor aman.

Dari proses vaksin yang saya jalani hari ini, saya juga merenung bahwa di keseharian, Allah SWT sebenarnya juga sering menguji kita seperti konsep vaksin. Bagaimana tidak, setiap ujian yang diberikan-Nya dijamin tidak di luar batas kemampuan kita. Sama seperti vaksin yang sudah diset tubuh kita mampu.

Nah, kitanya justru yang sering panik sendiri saat ada “gejala” kecil dari ujian Allah. Contoh gejala kecilnya yakni harta berkurang, sakit, pekerjaan stagnan, masalah dengan rekan, dsb. Padahal gejala tersebut sudah pasti dalam koridor kemampuan kita. Cukup dihadapi dengan ikhlas dan lapang dada.

Dan sama seperti vaksin pula, ujian hidup kita bertujuan untuk membuat kita lebih kuat, lebih kebal dan lebih siap saat ada masalah di depan. Biidznillah.

Bismillah kita bisa positive thinking untuk tiap ujian hidup atau “vaksin” yang diberikan Allah 🙂

Bekasi, 25 Maret 2021

Ditulis sebagai tulisan keenam untuk belajar ikhlas dan berpikir positif. Untuk Ibunda tercinta.