Bangun

Minggu ini harus diakui lumayan melelahkan, baik bagi hati maupun pikiran. Assignment dan deadline di mana-mana. Mulai begadang-begadang unyu lagi buat ngerjain tugas. Di satu sisi ini bagus karena membuat diri ini tersibukkan. Tapi kok ya kalau tidur selepas midnight itu, susah bangun sholat lail. Jangankan  sholat lail, subuhan aja lebih dekat ke waktu matahari terbit (shuruk) dibanding pas adzan (fajar). Zzz…

Karena hari ini weekend jadi lebih santai, walaupun ntar masih harus seharian ke luar kota, tapi malam sebelumnya bisa tidur lebih awal. Tepat jam 22.30 saya sudah tidur, yes! (ahaha.. jarang-jarang bisa tidur seawal itu). Dengan harapan, bisa bangun di sepertiga akhir malam.

Setelah terlelap sekian lama, saya pun melek. Hmm.. pulas banget tidurnya. kayaknya udah jam 5 ini (subuh jam 6). Masih bisa sholat lail. Tapiiii….

Nempel di kasur. Dari melek ke bangun (bangkit dari kasur) itu benar-benar gede ya perjuangannya… Hahaha

Emang nih butuh inget lagi kalimat sakti ini,

Bangun pagi aja susah, gimana bangun keluarga

Uhh.. susahnya jadi orang yang mudah ter-challenge dengan kalimat nylekit tapi benar adanya itu. Kali ini berguna sih. Memaksakan diri untuk bangun walau mata cuma 5 watt gini (masih ngantuk). Lihat jam di dinding…

What! Masih setengah 2 dini hari?!

Kucek-kucek mata. Barangkali salah liat, perasaan udah tidur lama. Lihat lagi jam di dinding, arloji dan hape. Bener lah, valid jam 01.30.

Ya Allah.. Tadi berharap bisa bangun pagi, tapi ga sepagi ini juga kali… -_-

Astaghfirullah. Masih mesti bersyukur banget ini ya.. Masih diizinkan kebangun.

Okey, 2 tantangan sudah terselesaikan: 1. Melek sebelum subuh, 2. Bangkit dari kasur. Menuju tantangan ketiga: wudhu. Baca Selengkapnya

Sholat Lail sebagai Penguatan Bekal

Lama ga posting tentang Islam. Kali ini saya coba lagi posting karena sepertinya saya sendiri baru butuh banget mendekatkan diri pada Allah SWT. Jadi butuh banyak reminder. Dan semoga postingan ini bermanfaat pula untuk kawan-kawan semua 🙂

Materi ini merupakan intisari dari tausiyah Majelis Jejak Nabi oleh ustad Salim A Fillah yang saya ikuti dua tahun yang lalu di Jakarta. Bismillah..

**

Rasulullah SAW kala itu baru mendapat perintah untuk berdakwah secara terang-terangan. Sebagai sang Al Amin sekaligus keturunan bani Hasyim yg disegani di seantero Arab, Rasulullah secara teori sangat mudah dipercaya dan mendapat perhatian, baik dari bani di Mekkah maupun peziarah yg datang ke Masjidil Haram.

Tapi.. tapi nih ya.. faktanya banyak sekali yang terhalang dari hidayah Islam. Tak lain tak bukan faktor itu adalah paman Nabi sendiri, Abu Lahab. Setiap Rasulullah selesai berorasi dan orang2 yg mendengar merasa excited, Abu Lahab langsung membuat orasi yang menyebut semua yang dikatakan Muhammad adalah dusta, saya aja pamannya sama sekali ga percaya, apalagi kalian, ga semestinya percaya. Orang-orang pun jadi ikut hasutan Abu Lahab, terhalang dari hidayah.

Oya, Abu Lahab ini satu-satunya orang kafir yang saking jahat perbuatannya, diabadikan namanya dalam Al Quran. Ia dan istrinya pun satu-satunya cinta “abadi” sepasang manusia di dunia akhirat yang tertulis dalam Al Quran. Ironisnya, dijamin abadi dalam siksa neraka. Naudzubillahi min dzalik

Untuk menguatkan bekal mental Rasulullah dalam menghadapi berbagai rupa cobaan dan tantangan dakwah (seperti penentangan Abu Lahab), maka Allah SWT menurunkan QS Al Muzammil (surat ke-73) ayat 1-7 : Baca Selengkapnya

Ramadhan : Para Pemain Muslim dan Knock Out Piala Dunia 2014

Putaran final Piala Dunia 2014 sudah menyelesaikan seluruh pertandingan fase grup. Enam belas tim terbaik lolos ke babak knock out untuk saling beradu di pertandingan yang makin intens, makin seru. Enam kontingen Eropa (Belanda, Prancis, Jerman, Swiss, Yunani, Belgia), lima negara Amerika Latin (tuan rumah Brazil, Argentina, Chile, Uruguay, Kolombia), tiga timnas Amerika Utara-Tengah (Meksiko, AS, Kostarika) dan dua perwakilan Afrika (Aljazair dan Nigeria). Apakah jagoan Anda termasuk di dalamnya? Atau udah keok hayoo?

Piala Dunia tahun ini harus diakui cukup spesial. Semua yang dinantikan oleh kita-kita dari event olahraga paling populer di planet bumi ini telah muncul : hujan gol, banyak kontroversi, dan pastinya hasil-hasil nan penuh kejutan. Nah, nilai spesial itu akan bertambah di fase gugur mengingat di saat sama.. momen spesial.. Ramadhan.. tiba.

Lah apa hubungannya Ramadhan ama Piala Dunia?

Elah. Masih kaku aja. Kalau ramadhan kan jadi ada “alarm tambahan” buat nonton bola, kan mesti bangun sahur tuh. Ahaha.. Tentu saja bukan karena itu, kita sudah cukup dewasa akan tanggung jawab ibadah dan tuh page di facebook udah banyak bahas Ramadhan (kecuali teman Anda masih pada belum tobat dari spamming atribut-atribut kampanye.. hehe). Makanya ane bahas yang cukup unik aja deh. Tentang para pemain muslim yang mesti ber-Ramadhan saat bermain di Piala Dunia 2014 ini. Para pemain yang negaranya lolos ke 16 besar (knock out).

Pemain Muslim di Knock Out Piala Dunia 2014

Eh ada ya pemain muslim di Piala Dunia ini?

Subhanallah.. Islam sudah menyebar ke seluruh penjuru bumi. Apresiasi banget buat para pendakwah berhati mulia yang sudah secara langsung mewujudkan hal tersebut, ga kaya kita-kita yang inget rajin ibadah aja harus nunggu Ramadhan #eh

Well, semua perwakilan benua punya pemain muslim setidaknya satu.. bahkan ada dua negara yang dikapteni oleh seorang muslim. Siapa sajakah mereka?

moslem celebration

  • Brazil : Fred
  • Prancis : Bacary Sagna, Mamadou Sakho, Moussa Sissoko, Paul Pogba, Karim Benzema
  • Nigeria : Ahmed Musa, Ramon Azeez
  • Jerman : Shkodran Mustafi, Sami Khedira, Mesut Ozil
  • Aljazair : — semua pemain muslim —
  • Swiss : Philip Senderos, Valon Behrami, Blerim Dzemaili, Gokhan Inler (captain), Admir Mehmedi, Haris Seferovic, Granit Xhaka, Xherdan Shaqiri
  • Belgia : Nacer Chadli, Mousa Dembele, Marouanne Fellaini, Adnan Januzaj

Cukup banyak bukan? Kalau menghitung pemain yang berlaga di fase grup, akan lebih banyak lagi. Tapi atas nikmat Allah, para pemain dari Bosnia, Iran, Ghana dan Pantai Gading dipersilakan untuk Ramadhan di rumah bareng keluarga 😀

Ramadhan di Brazil

Brazil termasuk negara beriklim tropis sebagaimana Indonesia. Akan tetapi, karena letak geografisnya dari 6° LU – 34° LS, jadi iklimnya lebih variatif dibanding Indonesia (yang pure mengapit khatulistiwa, wilayah dari 6° LU – 11° LS). Brazil bagian utara akan menjalani waktu puasa yang sama persis dengan Indonesia, yakni 13 jam. Sedangkan Brazil bagian selatan akan menjalani waktu shaum yang lebih pendek, yakni 12 jam. Udah kaya di Australia.

Luckily, semua kota yang menggelar laga 16 besar dan fase berikutnya, semuanya berada di Brazil Selatan. Dijelaskan secara geografis sebagai berikut (yang dikotak ijo itu kota yang gelar pertandingan) :

brazil-map-equator

Masih ada satu kota, Fortaleza, yang akan menjalani puasa selama 13 jam. Yang lain cenderung 12 jam, dengan jadwal imsakiyah (saya ambil satu sampel untuk kota pemilik Maracana, Rio de Janeiro) berdasar IslamicFinder sebagai berikut :

jadwal imsakiyah brazil islamicfinder

Dari jam 5.15 – 5.20. Satu jam lebih pendek dibanding di Indonesia kan.. Jadi, kalau mau nonton Piala Dunia, mendingan nonton langsung dan shaum di sana deh, jangan cuma dari tipi (ga gitu juga keleus.. ahaha..)

Kiprah Mereka

Semangat menuju Ramadhan tampaknya membuat para pemain muslim bermain lebih baik dan memberi kontribusi cukup signifikan bagi negaranya. Karim Benzema memimpin barisan pemain muslim dengan penampilan paling mentereng sejauh ini. Tiga gol dan dua assist sudah dikemas untuk Prancis. Tak kalah ciamik adalah Xherdan Shaqiri yang mengantar Swiss menggunduli Honduras dengan hattrick nya.

Ahmed Musa dari Nigeria juga menarik perhatian dengan dua golnya ke gawang Argentina, pun sinar terang Islam Slimani yang mengantar Aljazair membuat sejarah dengan masuk 16 besar. Masih ada list muslim di daftar pencetak gol dan lolos ke knock out : Yacine Brahimi, Abdelmoumene Djabou, Sofiane Feghouli, Rafik Halliche, Moussa Sissoko, Blerim Džemaili dan Granit Xhaka.

Pemain cadangan berarti minim kontribusi? Tidak, kalau acuannya adalah Marouanne Fellaini, Admir Mehmedi dan Haris Seferovic. Mereka masuk di pertengahan babak kedua dan menjadi pengubah hasil pertandingan, tak kalah dari apa yang bisa diberikan oleh pemain utama.

Skhodran Mustafi, pemain imigran di tim Jerman, mungkin jadi pemain dengan doa paling mujarab. Bagaimana tidak, di friendly terakhir Marco Reus cedera, dia jadi dibawa ke Piala Dunia. Di laga awal Mats Hummels cedera, dia jadi dapat caps! Wow.. Positive thinking doanya bukan berharap rekannya cedera, tapi pure impian untuk bermain di Piala Dunia :v

Beberapa pemain masih berusaha untuk mendapatkan form terbaik, seperti Mesut Ozil, Sami Khedira dan goal getter utama Brazil, Fred. Pemain yang disebut terakhir menjadi sasaran kritik karena seret gol walaupun didukung bejibun gelandang talenta tinggi di skuad Samba. Tapi semestinya seiring turnamen berjalan, pria muallaf yang mengenal Islam berkat Benzema pas maen bareng di Lyon itu bisa menunjukkan tajinya sebagaimana di Piala Konfederasi 2013.

Anyway, jadwal 16 besar sudah dirilis sebagai berikut :

** Terjadwal maen di jam 23.00 WIB **

Brazil vs Chile ; Belanda vs Meksiko ; Prancis vs Nigeria ; Argentina vs Swiss

Maen di jam 23 WIB itu berarti jam 1 siang waktu setempat. Ngentooos… Tantangan banget buat para pemain muslim Brazil, Prancis, Nigeria dan Swiss. Most likely mereka ga puasa sih pas jadwal tanding.. hehe..

** Terjadwal maen di jam 03.00 WIB **

Kolombia vs Uruguay ; Kostarika vs Yunani ; Jerman vs Aljazair ; Belgia vs AS

Yang ini agak mendingan, jam 5 sore waktu setempat. 20 menit sebelum buka puasaa.. Bayangin di menit 20 ada yang cedera, permainan terhenti, penonton ada yang nabuh beduk, lalu para pemain muslim berlari ke bench untuk ambil kolak buka.. Ahaha..

Dengan berbagai pertimbangan mungkin tetep aja pada ga shaum, tapi expect di ruang ganti Aljazair udah disediain kolak, koktail, ama kurma. Antara udah beli, atau dari ofisialnya yang masih aja jadi para pencari takjil (mana ada di sanaa…)

Semoga para saudara seiman kita dapat hasil terbaik dan tetep bisa menjalani Ramadhan dengan sebaik-baiknya di sana. Gimanapun ini pertama kalinya juga bagi mereka ikut Piala Dunia di saat Ramadhan. Terakhir ada Piala Dunia dan Ramadhan berbarengan itu pas 1982, mayoritas pemain belum lahir kala itu.

**

Tulisan ini buat iseng aja insight terkait Piala Dunia dan pemain muslim yang masih berkompetisi di sana. Untuk persiapan Ramadhan di depan, jangan Piala Dunia mendistraksi target-target amalan ibadah kita. Bismillah semoga kita dapat menjalani Ramadhan ini dengan lebih baik. Amiin…

Marhaban ya Ramadhan  🙂

Lupa Tombo

Ah, iyaaa… lantunan lirik yang mengalun dari laptop tetangga kos seketika menyadarkan. Eta pisan!

Saya sudah lupa kalau “tombo ati” itu ada.. Ada 5 perkaranya…

Yang pertama, Baca Quran dan maknanya

Yang kedua, Sholat malam dirikanlah

Yang ketiga, Berkumpullah dengan orang sholeh

Yang keempat, perbanyaklah berpuasa

Yang kelima, dzikir malam perpanjanglah

Udah dari zaman Sunan Bonang, Emha, Opick dan sekarang udah 2014, masi lupa aja ya..

Image

Baca Quran kalau sempet aja, itu pun formalitas tanpa baca makna. Sholat lail tunai, habis Liga Champions usai. Jemet menjalani hari dipendem sendiri hampir ga pernah ikut kajian rohani. Puasa sehari, kulineran seminggu. Dzikir malam boro-boro. Duh!

Kata Mario Teguh hati bisa terobati dengan keikhlasan dan rasa syukur. Tapi hidup ga semudah kata Mario Teguh kan ya.

Lima hal di atas merupakan beberapa tuntunan untuk ikhlas, kelimanya sepenuhnya merupakan amalan yang berhikmat dari lubuk hati. Maka terekor dengan kalimat

Moga-moga, Gusti Allah mencukupi

Semoga Allah SWT memberi barokah. Karena barangkali kita (dan hanya hati masing-masing yang tahu) mengamalkan lima perkara obat hati tadi ala kadarnya.

Kita hidup di dunia yang sungguh tak mudah. Sayatan-sayatan kerasnya meninggalkan banyak luka (ciee). Perih. Eh, serius deh. Saya aja sampai berniat mencari tujuh bola dragon ball atau mengambil kantong ajaib doraemon, untuk membuat segalanya ringan #lah

Pun tiba waktu di mana goresan itu mengenai hati, saya akan sebisa mungkin mengamalkan “5 obat hati” yang sering sekali saya lupakan tersebut.

Ah, HATI…

Jejak Umroh: Kisah Syuhada Uhud

Uhud sang bukit yang dicintai dan mencintai Madinah, seperti sudah kita bahas di postingan sebelumnya  selalu diziarahi Rasulullah SAW tiap tahunnya. Tentulah hal tsb bukan tanpa dasar. Tak lain karena di Uhud, dimakamkan para syuhada-syuhada terbaik, syuhada yang sangat dicintai Rasulullah dengan kisah-kisahnya heroik yang demikian menggugah.

Ada yang dalam setiap jangkauannya, musuh pasti tertebas kalah. Ada “anak mama” nan doanya selalu diijabah. Ada yang giginya mendahului si empunya ke jannah. Ada yang dalam hidupnya jadi syuhada yang melangkah (biasanya kan syuhada itu anumerta.. gelar untuk yang telah gugur kan ya).

Siapakah saja mereka? Bagaimana ceritanya?

gunung uhud

Di hadapan Uhud nan megah itu, mari sejenak mengambil kembali semangat luar biasa mereka…

**

Sang Pemimpin Para Syuhada 

Pasir berdesir oleh hembusan angin yang tetiba mengencang. Bulirnya mengusap wajah-wajah dalam ramai manusia yang seketika terdiam. Mulut mereka tertutup rapat. Bulu kuduk mereka berdiri. Keriuhan lenyap dalam hitungan detik saat langkah itu mendekat. Sekiranya mereka bisa meminta, inginlah angin pasir bertambah kencang menjadi badai dan menghilangkan mereka dari tempat pijaknya. Lelaki yang langkahnya kian mendekat itu terlalu menakutkan untuk dihadapi.

“Siapa dari kalian yang berani menghina Muhammad?”

Sekumpulan ramai kaum Quraisy tak punya nyali untuk membuka mulut. Lisan yang baru saja mengucap sumpah serapah dan beragam rupa kata hina pada Muhammad menjadi kelu.

“Siapa yang berani menyakiti Muhammad?”

Seluruh tubuh mereka makin bergetar mendengar kalimat menggelegarnya. Lebih baik bertemu dengan singa padang rumput daripada singa padang pasir ini. Tapi satu orang petinggi mereka yang paling semangat 45 dalam mencaci maki Muhammad (beuh, semangat tinggi kok dalam menghina), Abu Jahal, tak bisa menghindari amarah sang singa. Ia tersungkur tanpa daya saat sang singa memukulkan busur panah ke arahnya.

“Apakah Engkau mencaci maki keponakanku padahal aku seagama dengannya, dan aku berkata seperti yang ia katakan? Silakan balas jika engkau sanggup!”

Abu Jahal nan hina itu tentulah tiada bernyali. Begitu juga kroco-kroconya yang langsung bubar. Tiada yang berani pada sang singa.

Sang singa itu… Hamzah bin Abdul Mutholib

Paman Nabi yang keislamannya telah menjadi perisai dan benteng pelindung bagi kaum muslimin lainnya. Lebih dari itu menjadi daya tarik tersendiri bagi kabilah-kabilah Arab yang ada di sekitar jazirah Arab untuk lebih mengetahui agama islam lebih mendalam. Hal ini karena Hamzah memiliki gabungan antara jiwa petarung yang sangat disegani dengan garis keturunan Bani Hasyim yang sangat dihormati di seantero Jazirah Arab.

Sejak memeluk islam, Hamzah telah berniat untuk membaktikan segala keperwiraan, keperkasaan, dan juga jiwa raganya untuk kepentingan da’wah islam. Karena itu tidaklah mengherankan jika Rasulullah menjulukinya dengan sebutan “Asadullah” yang berarti singa Allah.

Hamzah merupakan perwira yang tidak punya catatan kekalahan dalam perang jarak dekat. Jumlah muslim yang jauh lebih sedikit dibanding kafir Quraisy saat Perang Badr pun bisa meraih kemenangan salah satunya karena keberadaan beliau. Lalu tibalah perang Uhud, perang yang diniatkan kaum kafir sebagai ajang balas dendam kekalahan Perang Badr.

Dalam perang Uhud, Hamzah kembali menjadi “bintang”. Semua yang berani mendekati jangkaunnya dikalahkan dengan telak, tak kurang dari 31 orang kafir Quraisy berhasil dibunuh. Saat pasukan pemanah blunder, tentara Khalid bin Walid menyerang dari balik bukit, Tentunya penyerangan yang mendadak ini pasukan muslim terkejut dan kocar-kacir dibuatnya. Melihat itu justru membuat semangat Hamzah bertambah berlipat ganda. Ia kembali dengan tangkas menerjang dan menghalau serangan kaum Quraisy.

Lalu tersebutlah budak Ethopia bernama Wahsyi yang dijanji merdeka jika berhasil membunuh Hamzah, mengambil ancang-ancang dan melempar tombaknya dari belakang yang akhirnya mengenai pinggang bagian bawah Hamzah dan menembus tubuhnya. Serangan jarak jauhnya nan akurat membuat sang singa roboh. Ia masih bangkit dan berusaha berjalan ke arah Wahsyi. Tetapi ternyata luka yang tertinggal sudah sedemikian parah dan akhirnya wafat sebagai syahid.

Usai peperangan, Rasulullah dan para sahabatnya bersama-sama memeriksa jasad dan tubuh para syuhada yang gugur. Sejenak beliau berhenti, menyaksikan dan membisu seraya air mata menetes di kedua belah pipinya. Tidak sedikitpun terlintas di benaknya bahwa moral bangsa arab telah merosot sedemikian rupa, hingga dengan teganya berbuat keji dan kejam terhadap jasad Hamzah. Dadanya dibelah dan jantungnya diambil oleh Hindun, istri Abu Sofyan pemimpin kafir Quraisy dalam perang Uhud. Naudzubillah.

Setelah itu Rasulullah dan kaum muslimin menshalatkan jenazah Hamzah dan para syuhada lainnya satu persatu. Pertama Sayyidina Hamzah dishalatkan lalu di bawa lagi jasad seorang syahid untuk dishalatkan, sementara jasad Sayyidina Hamzah tetap dibiarkannya disitu. Lalu jenazah itu di angkat, sedangkan jenazah Sayyidina Hamzah tetap di tempat. Kemudian di bawa jenazah yang ketiga dan dibaringkannya di samping jenazah Sayyidina Hamzah. Lalu Rasulullah dan para sahabat lainnya menshalatkan mayat itu. Demikianlah Rasulullah menshalatkan para syuhada Uhud satu persatu, hingga jika di hitung Maka Rasulullah dan para sahabat telah menshalatkan Sayyidina Hamzah sebanyak tujuh puluh kali. Dan diberi gelar “Sayidus Syuhada”.

makam syuhada uhud

                                             Makam Sayyidina Hamzah RA di Uhud

Oya sebelum mencap Wahsyi dan Hindun sebagai pembunuh paling keji karena peristiwa di atas, ada baiknya kita mengetahui bahwa Wahsyi dan Hindun ini akhirnya juga masuk Islam selepas Fathul Mekkah (pembebasan Mekkah).

Wahsyi sebagai muslim yang taat membalas kesalahan besarnya dengan membunuh Musailamah Al Khazzab, sang pendusta yang terang2an mengaku sebagai nabi, dengan cara yang sama persis dengan saat ia membunuh sang Singa Allah. Maka tercatatlah dalam sejarah Islam, tombak Wahsyi telah membunuh orang terbaik maupun orang terburuk.

Pun Hindun pun berubah menjadi muslimah yang taat. Ia merupakan Ibunda dari salah satu pemimpin besar Islam, khalifah pertama selepas Khulafaur Rasyidin, Muawiyah bin Abu Sofyan.

**

Sang Jiwa Muda yang Doanya selalu Diijabah

Tampan. Kaya. Santun. Berbakti. Cerdas. Jago memanah. Jago berkuda. Doanya selalu dikabulkan pula.

Semua itu terangkum pada sahabat yang satu ini. Woow banget kan?

Terlahir dalam keluarga berada, sahabat ini merupakan “anak mama”. Bukan, maksudnya bukan seperti “anak mama” yang bisa melekat dalam pergaulan sehari-hari kita. Bukan anak yang manja. Melainkan anak yang sangat menyayangi dan disayangi oleh ibundanya.

(to be continued)

Jejak Umroh: Uhud, Dicintai dan Mencintai Madinah

Uhud. Begitulah nama arsitektur alam berwarna kemerahan nan megah itu.  Banyak yang menyebutnya gunung, tak sedikit pula mengucap bukit. Saya sendiri lebih condong menyebutnya sebagai bukit mengingat ketinggian “hanya” 1050 meter (atau ketinggian segitu udah bisa disebut gunung?). Aih, tak perlu berlama dengan perbedaan penyebutan yang sebenarnya ga jauh beda, karena disebut gimanapun, Uhud selalu bersikap sama

Sesungguhnya Uhud adalah satu gunung/bukit yang mencintai kami dan kami juga mencintainya (HR Bukhori- Muslim)

Inilah bukit penuh cinta. Begitu sabda Rasulullah SAW pada jabal gerbang menuju Madinah ini. Bukit yang dicintai penduduk Madinah karena kemegahannya dapat menghambat musuh menyerang langsung ke kota. Sebaliknya sang bukit mencintai para penduduk Madinah karena alunan dzikir yang tak henti, tak pernah membiarkannya seorang diri menyebut asma Allah. Agaknya sang bukit makin bersemu merah tatkala kata yang mirip namanya,”Ahad”, tersebut dalam jumlah tak terbilang tanda pengakuan keagungan Penciptanya Yang Maha Esa. Pun saat laku para pejuang yang terangkum dalam satu kata yang juga mirip namanya, “Jihad”.

Uhud, Ahad, Jihad.

jabal uhud

Jabal Uhud. Kemegahannya dilihat dari arah Jabal Rumat

Pernah suatu ketika Uhud berguncang ketika 4 orang ahli surga datang. Tak lain saat Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar dan Utsman menaikinya. Sebelum Rasulullah menghentakkan kaki dan menenangkan Baca Selengkapnya

Jejak Umroh: Jabal Rumat, Bukit Para Pemanah

Masih dalam suasana city tour setengah hari di Kota Madinah. Kali ini kami mengunjungi Jabal Rumat, yang berarti bukit/gunung para pemanah. Kenapa pemanah? Nah, ada satu cerita bersejarah yang mengandung hikmah pelajaran yang penting untuk kita.

Jabal Rumat sendiri berada berhadap-hadapan dengan Jabal Uhud, kedua bukit ini menjadi gerbang sekaligus benteng pertama kota Madinah.  Mengingat keberadaan tempat parkir, penjaja makanan, dekat dengan makam syuhada Uhud, serta ketinggian yang cukup tertempuh oleh fisik-fisik yang minim olahraga sekalipun, jadilah bukit ini yang ramai dinaiki. Di atas bukit ini terlihat pemandangan kota Madinah, serta bisa melihat kompleks perbukitan Uhud secara lebih jelas.

Ini nih gambar ramainya orang yang naik menziarahi Jabal Rumat:

jabal rumat

Jabal rumat. Cukup pendek bukan? Jadi sempat naik sampai puncak deh 🙂

Okee, sekarang saatnya saya sedikit bercerita mengenai asal penamaan dan hikmah dari Jabal Rumat ya..

**

Tersebutlah pada tahun ketiga Hijriah, dalam suasana Syawal yang seharusnya damai indah karena baru saja hari besar Idul Fitri dirayakan, kaum muslimin mesti menghadapi pertempuran besar dengan kaum kafir Quraisy. Pertempuran ini terjadi setahun selepas Perang Badr, perang yang dimenangkan secara gilang gemilang oleh kaum Muslim (313 orang bisa mengalahkan 1000 orang.. pas shaum Ramadhan pulak.. weww..). Kaum kafir Quraisy tidak terima dengan kekalahan tsb dan hendak menuntut balas. Baca Selengkapnya

Jejak Umroh: Kebun Kurma Madinah

Masih dalam suasana city tour, Iklim Saudi bolehlah kita sepakati sangat panas, maklum iklim gurun. Hawa gerah senantiasa menyekap, itu wajar. Tapi ada suasana berbeda kala itu. Nuansa hijau dari rimbunnya pepohonan membuat panas terlupakan sejenak. Tak lain, saat kami mengunjungi kebun kurma Madinah.

Kebun kurma ini terletak sangat dekat dengan Masjid Quba. Dengan kata lain, tanah sekitar Masjid Quba (masjid pertama yang dibangun Rasulullah ini emang dulunya kebun kurma, Rasulullah berteduh istirahat sekalian bangun masjid) masih sangat sangat terjaga kesuburannya sampai sekarang. Seperti apa penampakan ijo-ijonya?  Okee,, cek gambar berikut deh 🙂

kebun kurma madinah

kebun kurma Madinah

Banyaak kaan pohonnya? Sekalipun kurma daunnya kecil-kecil, tapi dengan berjajarnya banyak pohon seperti itu tentulah cukup untuk berteduh juga. Kurma ini selain bisa untuk berteduh, juga banyak fungsi lainnya lho. Batang dan daunnya dipakai untuk menyangga masjid (subhanallah ya Masjid Nabawi dan Masjid Quba yang sekarang berdiri sangat megah, dulunya disangga dengan batang kurma. Kejayaan yang dimulai dari kesederhanaan memang memukau), pun buahnya yang manis dan berkhasiat merupakan komoditi utama (selain delima).

Dan mari melihat gambar pohon kurma sejenak, lalu mulai mempelajari makna indah yang terselip dari keberadaan pohon kurma 😉 Baca Selengkapnya

Jejak Umroh: Masjid Quba dan Masjid Qiblatain

Mengunjungi kota seindah Madinah, selain ibadah dan ziarah utama di Masjid Nabawi, tak lengkap rasanya jika tidak melakukan city tour mengunjungi berbagai tempat penting dalam sejarah Islam. Ada masjid yang pertama dibangun oleh Rasulullah SAW (bukan Masjid Nabawi lho yang dibangun pertama..), ada masjid yang kiblatnya ada dua (waduh gimana sholatnya tuh), ada maqam besar tempat dimakamkannya sahabat agung Usman bin Affan RA dan ummul mukminun Aisyah RA (ga ada nisannya lho.. ga kaya Indonesia), perkebunan kurma, maupun gunung yang dicintai dan mencintai Madinah, Jabal Uhud.

Oke deh, kali ini mari kita bahas dua masjid unik yang kami kunjungi selama city tour setengah hari itu..

Masjid Quba

masjid quba

Masjid yang pertama banget didirikan oleh Rasulullah SAW. Terletak sekitar 5 km dari pusat kota Madinah. Rasulullah bersama sang first mate, Abu Bakar Ash-Shidiq, baru tiba di perkampungan Quba selepas menempuh perjalanan panjang hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Dalam waktu tinggal yang sebentar di desa nan hijau karena penuh kebun kurma itu sebelum melanjutkan ke Yasrib (Madinah Kota), Rasulullah memimpin langsung pembangunan masjid mulai dari peletakan batu pertama. Baca Selengkapnya

Jejak Umroh: Kuliner Mix Kebab dan Mutton Biryani

Memasuki negeri orang tanpa berwisata kuliner di dalamnya menurut saya adalah kesalahan. Pun saat sedang di tanah Saudi ini. Saya sudah menyiapkan budget tersendiri untuk berkuliner ria!

Sebenarnya sebelum mulai merantau (kuliah di Bandung), saya bukanlah wisatawan kuliner. Hal itu maklum adanya, karena sehari-hari saya bisa menikmati masakan paling lezat di dunia versi lidah saya : masakan ibu saya (level beyond delicious. pake bumbu cinta sih). Tapi selepas menyandang predikat “anak kos”, makanan apa aja kok jadi menarik ya.. Hehehe…

Setelah petualangan kuliner yang cukup lengkap di Bandung dan Jakarta, saatnya berburu kuliner di Madinah..

Kebetulan sekali saya berangkat umroh ini bareng sahabat saya yang sedari awal kuliah jadi partner wisata kuliner. Ustadz Salim A Fillah, ternyata juga punya CV yang ciamik soal pengalaman berkuliner. Walhasil, kami bertiga pun sepakat untuk mencari menu kuliner bersama.

Ba’da sholat Jumat di Nabawi (yang sekali lagi saya mesti mengucap syukur bisa sholat di samping Ustad Salim yang paham benar bahasa Arab. Bisa tau inti khutbah Jumatnya deh.. hehe), kami bertiga mulai hunting. Luckily, tak perlu mencari jauh-jauh , karena antara hotel dan Masjid Nabawi dekat dengan pujasera makanan.

Dan… inilah menu yang terpampang di salah satu kedai..

menu kuliner madinah

Setelah memilih dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, terpilihlah 2 menu.. jeng jeng jeng :

Mix Kabab dan Mutton Biryani..

Masing-masing berharga 18 SR dan 15 SR. 1 SR itu senilai 2400 IDR (Rupiah). Tapi kalau mau makan di sana, ga perlu dikit-dikit mikir dirupiahin deh ya. Ga jadi makan ntar :p

Menunggu sebentar pesanan diolah… (Hmm… ga sabar nih pengen cepet icip..)

Sekitar 15 menit pesanan udah terbungkus rapi untuk dibawa ke hotel dan disantap bersama.

Well, inilah penampakan sang pesanan… Silakan makaan…

DSC_0769

Mix Kabab dan Mutton Biryani yang terhidang. Menarik kan?

Kita bahas dari Mix Kabab dulu ya.. Jangan bayangin kabab di sini mirip kaya kebabnya  Baba Rafi yang lagi laris manis di Indonesia. Kabab dalam bahasa Arab artinya “daging panggang”. Daging ditusuk dengan batang besi kemudian ditaruh di panggangan beberapa saat baru disajikan. Di gambar terlihat dalam bungkus putih (kiri bawah). Karena yang kami pesan ini mix alias campuran, maka daging yang disajikan pun ada banyak macam. Daging domba, daging sapi, serta daging ikan. Dicocol dengan sambal. Gimana rasanya? Wow… Nyaam banget!!

Berikutnya, Mutton Biryani. Pada gambar, di atasnya Mix Kabab. Biryani itu nasi dari beras basmati yang dimasak dengan rempah-rempah. Tau kan ya beras basmati? Beras berpulir panjang khas India nan harum baunya. Sedap bukan kepalang. Kalau mutton? Mutton itu daging domba yang lebih tua (dari domba yang berumur lebih dari 1 tahun). Apa yang khas? Bau dagingnya itu lho… Seeng.. Lebih menyengat. Walau berbau prengus, tapi saat bertemu dengan lidah, wuih, maknyuuuss…. Perpaduan wanginya nasi biryani dengan aroma menyengat mutton benar-benar menggugah selera, kawan..

Oya, saat bersantap kuliner Arab ini, biasanya kita dapat dengan mudah mendapat roti roll (atau apa itu namanya yang di sebelah kanan atas pada gambar, yang biasa buat membungkus/roll kebab Turki laiknya di tanah air). Hanya 1 SR dapet segepok tebal gitu. Hoho..

Alhamdulillah..

Inilah kuliner utama yang kami nikmati di Madinah. So delicious. Highly recommended buat kawan-kawan selama ntar di Saudi. Salam buncit!! 😀