Jejak Umroh: Mesir, Madagascar dalam Balada Pemburu Raudhah

Bertamasya ke taman surga. Mengunjungi tempat penuh cahaya untuk jiwa. Tanpa perlu membawa tikar sendiri, sudah disediakan karpet hijau nan nyaman. Tanpa harus membawa bekal sendiri, ada yang secara berkala memberikan air zam zam dan kurma. Tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya, kita dipersilakan bermunajat menyampaikan semua yang kita pinta.

Bertamasya ke taman surga. Aih, frase yang tanpa harus dideskripsikan juga semua orang akan sangat tertarik. Begitulah kiranya mengapa Raudhah selalu padat 24 jam nonstop. Penuh oleh pemburu yang telah masuk area maupun pemburu yang antri mendapat “tiket” masuk taman surga. Selalu dan akan selalu.

Nah, tersebutlah seorang pemuda yang hobi tamasya. Yang bermimpi mengunjungi tempat-tempat indah di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali taman surga ini tentunya. Mau berapa pun lautan manusia, dengan semangat empat lima, pasti bisa masuk lah yaa…

Percobaan pertama, dengan semangat menggebu-gebu, sang pemuda bergerak dari pintu Raja Fahd yang notabene shof paling belakang menuju shof sedepan mungkin. Belum sampai di arsitektur utama bangunan Utsmaniyyah tempat Raudhah berada, eh ada kain tebal pembatas. Mau nerobos? Ga mungkin bisa. Ada petugas (askar)nya. Mau coba dari samping, eh malah lebih ga bisa lagi (pembatas emang paling sering dibuka kalau lewat belakang, pembatas samping hampir tidak pernah dibuka). Dari sini sang pemburu belajar satu hal, limitation yang lebih besar dari perkiraan. Awalnya kirain hanya area 26 x 15 meter Raudhah saja yang diberi pembatas. Ternyata…  Hmm,, selalu aja ga nyadar kalau tiap besarnya keinginan kita, di depan bakal ada batasan-batasan yang harus diakali.

Well, oke deh.. hal paling dasar dalam mengatasi batasan: “datang lebih awal”

Pelajaran mengenai timing tsb membuat sang pemburu yang sebelumnya datang 30 menit sampai 1 jam sebelum adzan, ini datang 2-3 jam lebih awal. Lebih tepatnya, jeda antar sholat fardhu ga usah pulang ke hotel dulu.  Stay di masjid, ancang-ancang perburuan “tiket tamasya” lebih awal. Berhasilkah? Baca Selengkapnya

Balada Singkat Menyingkat

Bila ada suatu kota yang sangat difavoritkan untuk menghabiskan weekend di negeri republik tercinta ini, kota itu tak lain adalah Bandung. Banyaknya pilihan kuliner, fashion, dan tempat hang out berpadu dengan udara nan menyejukkan. Pantaslah sebutan “kota kembang” karena aduhai cantiknya kota ini. Maka setelah bermacet ria di gerbang tol Pasteur yang sangat menyiksa, rasa capek akan segera hilang begitu menyusuri fly over Pasupati. Terlihatlah dari sana jajaran tempat-tempat yang akan memanjakan Anda. Mau hangout? ada CiWalk. Mau cari fashion? mangga mampir di factory outlet jalan Dago, kalau mau murah ya di Pasarbaru, atau kalau mau bikin sendiri, tinggal pesan di sekitaran jalan Suci. Mau kuliner? wah tinggal menyusuri Dago, Setiabudi, Paskal, dan banyak lagi…. dan banyak lagi….

**

Saya mau promosi kota Bandung ya? Ahaha… manaa ada. Walikotanya aja salah satu yang paling ngaco di Indonesia, ngapain saya bantu koar-koar. Paragraf di atas sekedar saya buat untuk mengawali asyik-asyikan sesuai judul: Balada Singkat Menyingkat.

Coba diperhatikan, kawanku.. Adakah persamaan dari kata-kata yang saya cetak tebal? Bila Anda pernah beberapa kali menyambangi Paris van Java, tentu langsung ngeh. Kata tersebut adalah singkatan-singkatan untuk memudahkan penyebutan.

  • Pasupati : Pasteur-Surapati; jalan layang ini emang menghubungkan jalan Pasteur langsung ke pusat kota Gazibu jalan Surapati
  • CiWalk : Cihampelas Walk; mall dengan konsep cozy abis dan salah satu yang paling ramai dikunjungi di Bandung.
  • Suci : Surapati-Cicaheum; jalan yang menghubungkan Surapati dan salah satu terminal utama Bandung, terminal Cicaheum.
  • Paskal : Pasirkaliki. Daerah di dekat stasiun Hall. Ada Paskal Hypersquare yang menawarkan banyak pilihan kuliner.

Adakah yang lain, teman-teman yang dari Bandung? Kircon, Gatsu, lainnya?

Hmmm… orang Bandung suka singkat menyingkat yah…

Eh eh, itu belum plus fakta makanan khas di sana juga banyak disingkat lhoo.. Ini contohnya: batagor (bakso tahu goreng), sukro (suuk di jero: kacang di dalam), cireng (aci digoreng: kanji digoreng). Baca Selengkapnya