Mentari pagi baru saja muncul selepas saya menuruni kendaraan panjang beroda besi. Sinarnya melambai hangat, menuntun saya untuk ikut tersenyum tak kalah hangatnya. Lalu kaki pun melangkah menyusuri peron menuju pintu keluar. Di balik pintu itu, boulevard tergelar.. memadukan hangat mentari, antusiasme mereka yang menjadikan kendaraan umum sebagai sarana berjuang mencari sesuap nasi, alunan irama merdu dari para musisi, dan birunya langit hari ini.

Aih, betapa saya rindu akan perjalanan. Berjalan kaki menikmati tempat-tempat yang asri nan menyenangkan seperti ini. Kemudian saling berbagi cerita. Tentu saja itu lebih asyik dibanding bergulat dengan pekerjaan sebagai buruh newbie. Sampai kosan, tidur. Wiken capek lagi, tidur. Ahaha.. Tapi tak perlu mengeluh juga sih, toh saya sudah sampai di sini

Image

Stasiun Bogor. Wew, sudah sekitar 2 tahun sejak terakhir kali saya maen ke stasiun dengan beberapa hal yang exciting ini.. Makin menarikkah? Hmmm…

Wait. Emang apa hayo yang menarik dari stasiun ini?

Karena kode stasiunnya BOO, bukan BOG atau BGR ? Ahaha.. apa pentingnya itu, saya juga ga paham kenapa dipilih kode yang lebih aneh. 😀

Atau karena musisi di stasiun ini keren-keren? Nah. Itu bisa jadi alasan yang lebih oke. Dengar lantunan musik dari musisi (beneran bagus sih.. jadi sungkan menyebutnya pengamen :p) jadi inget dengan Klantink, pengamen terminal yang  bisa juara Indonesia Mencari Bakat (IMB) -walau sekarang entah di mana keberadaannya-

Yang jelas, asyiknya stasiun ini karena banyak pilihan kuliner di dekatnya serta dekat dengan objek wisata mantap, sebut sajalah Kebun Raya Bogor! cukup berjalan kaki bentar, sudah terlihat deh itu Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Mirip-mirip dengan kondisi Stasiun Tugu Jogja yang tinggal meroda (yakali..) udah sampai di Malioboro.

Okee… kita nikmati dulu kuliner yang ada di sepanjang boulevard stasiun. Ada 2 pilihan kuliner yang khas Bogor banget… dan saya pun tanpa ragu langsung memilihnya untuk sarapan di pagi yang cerah ini 🙂

Image

Soto kuning! Ini pertama kalinya saya makan soto kuning. Sedikit banyak mirip soto betawi sih (bersantan), tapi tampak luarnya emang cenderung lebih kuning. Banyakan kunyit kali ya.. (telaah dari sahabat saya yang jago masak). Anyway, sebagai “fans soto” bertambahlah 1 lagi khazanah persotoan (ceilee..) yang pernah masuk ke perut buncit atletis saya.

Image

Makanan khas kota berkode telepon 0251 yang lain dan tersedia di kawasan boulevard stasiun adalah toge goreng. Jujur sebagai orang awam saya ngiranya ini tauge dimasak dengan cara semena-mena, direndamkan pada minyak goreng yang dipanaskan (prosedur goreng biasa) . Ternyata engga gitu kawan.. Si toge ini dikasih temen maen (lontong dan tahu) lalu dimandikan (wuihh..) dengan bumbu kacang. Baik ya mang yang jual.. tapi tetep nasib teramat kejam buat si toge dan temen maennya, dalam waktu sebentar sudah habis dilahap oleh saya. Hehe…

Alhamdulillah perut pun sudah kenyang terisi oleh sarapan nan lezat khas Bogor. Saatnya untuk jalan-jalan…

Angin berhembus sepoi sejuk sekali. Jalanan indah boulevard stasiun penghubung Buitenzorg-Batavia itu kulewati dengan perasaan yang demikian riang. Dari sebelah kiri masih terdengar musisi stasiun berdendang membawa irama yang penuh harmoni. Lalu ke manakah tujuan selanjutnya?

**

Budget yang saya keluarkan selama part 1 (Jakarta-stasiun Bogor ini)

  • Busway : 2000 (sebelum jam 7)
  • Commuter Line AC : 9000
  • Soto kuning : 13000
  • Toge goreng : 10000

Tips untuk perjalanan yang menyenangkan dari Jakarta ke stasiun Bogor :

  • Berangkat dari Jakarta usahakan sepagi mungkin (antara jam 6-7), biar bisa sarapan di Bogor dengan masakan khasnya dan tidak kesiangan waktu mau jalan2 mengitari kota
  • Jadwal KRL pagi kebanyakan adalah Commuter Line (AC). Kalau mau ekonomi (2ribu perak) bisa saja, tapi pilihannya hanya 2: di jam 05.45 dan 07.13 (dari Manggarai). tapi manjain diri dulu dg CL gapapa lah, menghemat stamina buat jalan-jalan 😀
  • Sarapan di sepanjang boulevard stasiun, pilih menu kuliner yang khas, tentunya soto kuning dan toge goreng masuk list donk..
  • Nikmati dulu udara pagi sambil jalan-jalan di sepanjang boulevard, foto-foto dan dengerin (apresiasi juga) musisi stasiun nan oke ituh..

**

Keep reading, ya kawanku… Tunggu ceritanya di bagian 2 ya.. 🙂

Tinggalkan komentar